Makanan khas setiap daerah sangat berbeda sesuai dengan ciri khas dan cita rasanya, salah satunya di Kepulauan Riau. Banyak sekali makanan di Kepulauan Riau yang merupakan makanan khas melayu, seperti roti jala ini. Roti jala atau yang biasa masyarakat menyebutnya dengan roti kirai merupakan makanan yang berbahan dasar dari tepung dan telur yang dilengkapi dengan kuah kari khas melayu atau kuah santan manis. Makanan ini biasanya dapat ditemui di acara-acara penting, seperti pengajian, pernikahan, sunatan, dan lain lain.
Salah satu mahasiswa KSM TEMATIK UNISMA yang berdomisili di Tanjungpinang, Nur Hidayatul Lisna membantu acara hajatan dengan ikut serta dalam proses pembuatan roti jala di Penyengat, Tanjungpinang Kota pada tanggal 18 Agustus 2021. Selain Lisna, juga terdapat 5 orang ibu-ibu rumah tangga yang membantu pembuatan ini.Â
Proses pembuatan roti jala ini bisa dibilang sangat mudah dimulai dari proses pengadonan yang hanya tinggal diaduk saja, kemudian dilanjutkan dengan mencetak seperti jala atau yang biasa masyarakat sebut dengan mengirai dengan menggunakan botol yang sudah dilubangi beberapa titik. Maka dari itu, nama roti jala ini juga disebut dengan roti kirai. Lalu jika sudah masak, dilipat sehingga membentuk gulungan. Dan dapat disajikan dengan kuah kari melayu atau kuah santan manis.
Roti jala ini memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi dimana dalam proses pembuatannya dilakukan dengan beramai-ramai. Ada yang mengirai, ada yang melipat, dan ada yang membuat kuah. Orang melayu sangat terbiasa dalam bergotong royong, apalagi dalam suatu acara hajatan masyarakat berbondong-bondong ikut serta membantu. Selain itu, jika dilihat dari bentuk, roti jala ini mirip dengan jaring pancing nelayan untuk menangkap ikan karena mayoritas masyarakatnya adalah nelayan. Secara tidak langsung roti jala ini mencerminkan aktivitas masyarakat yang berada di wilayah pesisir Sumatra.
"Banyak masakan melayu yang perlu dilestarikan contoh saja seperti roti jala ini. Â Cara membuat roti jala ini tidaklah terlalu sulit sehingga mudah untuk dipelajari oleh kaum anak muda." Ujar ibu Rubiyah, yang merupakan salah satu ibu rumah tangga yang membantu proses pembuatan roti jala. Lisna sebagai mahasiwa KSM TEMATIK UNISMA menyampaikan "sebagai seorang kaum milenial, saya patut belajar dan melestarikan makanan tradisional yang ada dilingkungan sekitar saya. Karena banyak sekali anak muda yang suka dengan makanan hal yang instan dan melupakan makanan tradisional, padahal ada makanan tradisional yang mudah untuk dilakukan secara tidak langsung kita sebagai anak muda dapat melestarikan makanan yang ada."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H