(eocommunity.com)
Sebagian orang punya kebiasaan dan cara tersendiri untuk minum kopi. Selain menggiling biji kopi, mereka juga memanen daunnya. Daun kopi tersebut diolah menjadi minuman khas bernama Kawa Daun. Daun kopi muda disangai terlebih dulu sampai kering dan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Kemudian direbus selama berjam-jam di atas tungku berbahan bakar kayu.
Sebelumnya saya agak penasaran, karena teman saya sering cerita di kampung kalau dia pernah minum Kopi kawa daun dan saya pada waktu itu belum pernah minum kawa daun. Saya sempat berfikir kalau Kopi kawa daun ini berasal dari Kawa Gunung Merapi, karena yang menjual Kawa daun ini banyak di kaki Gunung Merapi (SUMBAR)
Kawa daun biasanya disajikan dengan batok kelapa Agar rasanya lebih nikmat. Rasanya enak, agak-agak mirip rasa sari kacang hijau. Konon kebiasaan meminum kawa daun ini awalnya dari keinginan masyarakat untuk menikmati kopi ini, yang zaman dahulu merupakan komoditas langka dan tak bisa dinikmati orang biasa. Warga juga percaya bahwa kawa daun memiliki banyak khasiat. Konon, kopi ini berkhasiat untuk mengobati maag, sesak napas, bahkan meningkatkan vitalitas. Untuk menikmatinya, mereka kadang mencampurkannya dengan susu, telur itik, dan gula aren. "Kalau diminum teratur, bisa menyegarkan badan dan menyembuhkan penyakit," kata Rudi, teman saya.
Minuman yang berasal dari daun kopi yang direbus ini dapat kita temui di sekitar Kabupaten Tanah Datar. Biasanya orang-orang menikmati Kawa Daun dengan ditemani gorengan. Yang menjadi daya tarik dari minuman ini adalah cara penyuguhannya dengan tempurung yang dialas dengan bamboo. Jika kita melewati Kabupaten Tanah Datar di sepanjang jalan kita akan menemuinya. Masyarakat mempercayai kawa daun ini mempunyai khasiat lebih dari sekedar kopi bubuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H