Mohon tunggu...
H. R. Harapan Rakyat
H. R. Harapan Rakyat Mohon Tunggu... -

HARAPAN RAKYAT (HR) untuk kemajuan Indonesia yang masyarakatnya HIDUP RUKUN (HR), lingkungannya HIJAU RIMBUN (HR), dan memiliki pemimpin yang selalu di HATI RAKYAT (HR).\r\n(Jika ingin mengirimkan tulisan kepada kami seputar HR, silahkan kirim ke hrharapanrakyat2014@yahoo.co.id). This page operated by Pemuda Harapan Rakyat (PHR)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hatta dan Sebuah Kepercayaan

21 April 2014   22:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal yang paling mendasar dalam sebuah hubungan, baik itu hubungan pertemanan, kekasih, pekerjaan, bisnis, keluarga dsb adalah kepercayaan. Dibutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam membangun kepercayaan. Karena dibutuhkan kebiasaan dan konsistensi yang berlanjut, tidak hanya cukup dengan janji-janji, tetapi harus memberikan teladan, contoh dan bukti yang nyata dalam membangun kepercayaan tersebut. Dengan kuatnya pondasi kepercayaan dalam suatu hubungan maka akan meraih sukses. Sebab sehabat apapun seseorang jika tidak mendapat kepercayaan maka akan sia-sia pekerjaaannya tersebut.

Salah satu contoh yang baik adalah sosok Hatta Rajasa. Sebab, saat diberikan kepercayaan akan tugasnya, ia selalu melakukannya dengan adil. Dalam arti, Hatta bisa menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya.

Sebagai contoh: Hatta yang merupakan Ketua Umum PAN dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, dalam kesehariannya selalu bisa menempatkan posisinya sebagaimana mestinya. Saat menjalankan tugas Kementerian, Besan Presiden SBY ini tidak akan menyinggung sedikitpun tentang kepemimpinannya sebagai Ketum PAN. Dan juga sebaliknya, saat mengurusi partainya, Hatta tidak akan membawa-bawa hal tentang posisinya sebagai menteri.

Contoh lain akan kepercayaan yang sudah diberikan kepada HR adalah saat dia pertama kali memasuki dunia perpolitikan. Semua usahanya yang sudah dirintis bersama dengan teman-temannya yang bergerak dibidang perminyakan dilepaskan. Semua usaha tersebut dilepas Hatta agar dapat berkonsentrasi dalam satu bidang saja. Sesuai dengan pernyataan Hatta, “Karena itu sifat saya. Kalau saya berusaha (bisnis), saya tidak mau bercampur dengan kegiatan lain. Begitu juga ketika masuk partai politik, saya konsentrasi dan juga tidak mau mencampur-baurkannya dengan usaha yang lain.”

Memang dibutuhkan keuletan dan kesabaran dalam membangun sebuah kepercayaan yang sudah dibebankan kepada kita. Karena kepercayaan adalah sebuah amanah yang sudah di berikan dan dipercayai kepada kita, sehingga kita harus bisa menjaga amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Seperti yang dikatakan Hatta tentang kepercayaan yang diberikan oleh Presiden SBY kepadanya. Bahwa Hatta akan tetap berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas sebagai Menteri Koordinator sampai akhir jabatannya. Hatta mempercayai bahwa amanah sebagai Menteri Koordinator Perekonomian ini harus dijalankan tuntas, karena ini menyangkut kepercayaan Presiden yang berarti juga kepercayaan rakyat.

.
Membangun sebuah kepercayaan terhadap atasan dan khalayak banyak memang merupakan suatu yang tidak mudah dan ada tantangan tersendiri. Sebagai manusia yang tidak sempurna tentunya kita harus bisa memanage waktu dan diri terhadap kepercayaan yang sudah diberikan. Dan tentunya kita juga harus bisa membaca situasi dan kondisi dalam segala hal dan membiasakan diri untuk focus dalam menggapai tujuan, tanpa harus keluar dari koridor yang ada.

Berkaca dari Hatta, tentu kita bisa berbangga karena bangsa ini masih mempunyai seorang Pemimpin yang bisa dijadikan sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga berharap agar Pemimpin-pemimpin lainnya bersikap sama. Agar bangsa kita kedepannya bisa lebih baik dan maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun