Soekarno dan Kebangkitan Indonesia
Pancasila kecuali suatu “Weltanschauung” adalah alat pemersatu dan siapa tidak mengerti perlunya persatuan dan siapa tidak mengerti bahwa kita hanya dapat merdeka jikalau kita bersatu, siapa yang tidak mengerti itu tidak akan mengerti Pancasila.
Pengantar
Proklamsi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah peristiwa yang paling fenomenal dalam sejarah pergerakan dan kebangkitan Indonesia. Kemerdekaan yang diraih dengan proses panjang menunjukkan adanya sebuah cita-cita yang sudah lama dan cita-cita itu muncul dari kesadaran. Dalam memperjuangkan kemerdekaan, Sukarno dan Hatta lah yang nantinya menjadi sosok yang dipercaya untuk memimpin bangsa walaupun kemudian keadaan masih darurat dan belum terkendali.
Sosok Sukarno dalam sejarah bangsa pantas mendapat posisi nomor satu. Bukan saja karena dia adalah Presiden pertama tetapi juga karena sumbangsihnya dalam lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Pancasila adalah dasar Negara dan ideologi yang mempersatukan bangsa dari Sabang hingga Merauke. Keberadaan Pancasila tentu mengakui seluruh perbedaan dengan konsep Bhineka Tunggal Ika yang merupakan kekayaan bangsa yang patut dibanggakan.
Pancasila sebagai dasar negara sejak rapat BPUPKI 29 Mei-1 Juni 1945, lahirnya Piagam Jakarta 22 Juni 1945 sampai pada saat penetapan Pancasila sebagai Ideologi bangsa secara resmi pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) merupakan keseluruhan proses politik dari kesatuan pemikiran, jiwa dan semangat serta kesadaran para pendiri bangsa sebagai perumus bersama Pancasila yang telah menjadi konsensus bangsa Indonesia.
Faktanya adalah bahwa pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato dengan butir-butir yang nantinya menjadi kerangka acuan menjadi lima sila Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Kedaulatan Rakyat, Keadilan Sosial. Pancasila 1 Juni 1945 adalah bukti bahwa kesadaran seorang Proklamator melihat bangsa dari sudut keragaman dan pengakuan terhadap semua. Hal lain yang menjadi catatan terhadap Soekarno adalah perjuangnya dalam penegakan bangsa dengan jiwa nasionalis yang ditunjukkan melalui perjuangan.
Proklamator Sejati
Lima hari setelah tanggal 1 Juni merupakan hari kelahiran bung Karno tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901. Dilahirkan dari keluarga priyayi cilik di Blitar Jawa Timur. Ayahnya adalah seorang guru yang nasipnya sedikit lebih baik dari pada nasip Wong Cilikyang kemudian diperjuangkannya dan disebutnya dengan istilah Marhaen. Setelah menamatkan ELS dan HBS pada tahun 1921 dan kemudian melanjutkan ke THS di Bandung. Bukan hanya Soekarno, pemimpin pergerakan lainnya yang sudah menamatkan pendidikan tinggi, tetap memperhatikan agama, suku bangsa dan kepentingan sosial politik. Oleh karena itu diantara mereka saling mengenal dan bersahabat.
Tulisan-tulisan Soekarno pada masa mudanya selalu menguraikan dan menjelaskan kehidupan wong cilik, karena memang hati nuraninya selalu dekat dengan rakyat. Sebab hanya dengan melalui pendekatan terhadap rakyat yang merupakan kekuatan dalam pergerakan itulah yang harus dilakukan guna menggalang persatuan dan kesatuan serta membebaskan diri dari penjajahan.
Yang menarik dari seorang Soekarno adalah pemikirannya yang semuannya bersumber pada perbaikan nasip wong cilik. Rakyat terjepit oleh situasi feodal, kolonial, dan elitis yang sedang tumbuh. Karena itu ia bersama rakyat mengajak untuk mengusir feodalisme, kolonialisme, dan elitism yang ketiga-tiganya identik dengan nasip rakyat.