[caption id="attachment_314234" align="aligncenter" width="552" caption="www.worldatlas.com"][/caption]
Gejolak politik yang terjadi di negara tetangga kita Vanuatu akibat gerakan mosi tidak percaya dari mayoritas anggota parlemen terhadap Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Moana Carcasses Kalosil masih terus berlanjut. Senin lalu (24/2/2014), parlemen Vanuatu gagal menggelar sidang untuk memutuskan mosi tidak percaya kepada Karkas karena sidang tidak memenuhi quorum. http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/02/24/perdana-menteri-vanuatu-terancam-gerakan-mosi-tidak-percaya-637479.html
Khabarnya Karkas berhasil memboikot parlemen, padahal komposisi parlemen yang beranggotakan 52 orang itu, mayoritas diisi kelompok opisisi (27 anggota), sementara kelompok pendukung pemerintah (koalisi) 25 anggota. Langkah yang ditempuh Carcasses adalah menawarkan tiga kursi menteri kepada kelompok oposisi untuk menggantikan tiga anggota kabinetnya yang mengundurkan diri dan bergabung dalam gerakan mosi tidak percaya kepada Carcasses. Tawaran yang menggiurkan itulah yang kemudian memaksa parlemen menunda sidang yang sedianya akan digelar kembali hari ini (Kamis, 27/2/2014). http://www.islandsbusiness.com/news/vanuatu/4725/vanuatu-pm-convincing-opposition-against-motion-of/
Jika portofolio menteri yang ditawarkan Carcasses kepada anggota parlemen oposisi diterima berarti mosi tidak percaya terhadap dirinya dapat dihentikan. Namun jika gagal, maka nasib Carcasses akan ditentukan hari ini. Kelompok oposisi menilai kbijakan-kebijakan ekonomi Karkas lebih menguntungkan pihak asing (terutama China) ketimbang kepentingan domestik.
Isu Papua merdeka
Mengapa isu ini penting kita ketahui? Hal ini erat kaitannya dengan isu Papua merdeka dimana Moana Carcasses Kalosil boleh dibilang menjadi salah satu aktornya. Carcasses adalah satu-satunya pejabat resmi pemerintah yang secara terang-terangan mensuport kelompok yang menamakan dirinya koalisi pembebesan nasional Papua Barat (West Papua National Coalition Liberation / WPNCL). Organisasi ini berisikan para petualangan politik Papua merdeka yang tinggal di luar negeri. Seperti Ketua WPNCL Richar H Jouweni (orang Papua yang tinggal Australia), wakil ketua John Otto Ondowame dan beberapa pengurus WPNCL lainnya tinggal di Vanuatu. Penasehat politik WPNCL adalah Barak T Sope, mantan PM Vanuatu (1999-2001).
Bentuk suport Carcasses antara lain memperjuangkan WPNCL menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG), sebuah organisasi kerjasama ekonomi negara-negara Melanesia di Pasifik Selatan beranggotakan lima negara (Vanuatu, PNG, Fiji, Solomon Island, dan Kaledonia Baru). Indonesia masih berstatus observer. Dalam ambisi Carcasses, posisi Indonesia inilah yang mau digantikan oleh WPNCL, padahal klaim WPNCL bahwa ia mewakili kepentingan orang Papuan masih ditentang oleh berbagai kelompok di Papua. Lantas, atas dasar apa mereka menjadi anggota MSG?
Vanuatu prime ministers since 2008
Edward Natapei
September 22, 2008 – November 27, 2009
Serge Vohor
November 27, 2009 – December 5, 2009
Edward Natapei
December 5, 2009 - December 2, 2010
Sato Kilman
December 2, 2010 - April 24, 2011