Desain Eklektik
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan besar dalam visualisasi logo Jogja adalah upaya mengakomodasi aneka karakter yang seolah kontradiktif. Inti dari kontradiksi tersebut adalah antara semangat menghadirkan kebaruan dengan semangat konservasi warisan budaya. Keduanya adalah bagian dari dinamika Jogja sehingga diperlukan visualisasi yang mampu menghadirkan kedua semangat tersebut secara bersamaan.
Dalam dunia desain dikenal konsep desain eklektik, sebagai turunan dari filsafat eklektisisme, yang menekankan pada penggabungan berbagai unsur dari berbagai gaya yang mulanya nampak berlawanan, tetapi akhirnya mampu digabungkan secara harmonis. Konsep inilah yang dapat menghadirkan semangat kebaruan dan semangat konservasi sekaligus dalam satu rancangan visual logo Jogja.
Semoga crowdsourcing yang saat ini masih berjalan menghasilkan ide-ide cemerlang sehingga nantinya lahir logo baru Jogja yang benar-benar menjadi citizen brand warga Jogja.
-Inamul Haqqi, freelance graphic designer-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H