Dalam suatu institusi sekolah dasar, anak-anak sudah dibekali berbagai keterampilan yang digunakan sebagai penunjang untuk jenjang yang lebih tinggi lagi, tetapi dalam realitanya masih banyak anak-anak putus sekolah dari tingkat sekolah dasar dan tidak memiliki minat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jawa timur sebagai Provinsi yang cukup banyak anak-anak yang putus sekolah menjadi PR dari pemerintah dan juga masyarakat. Terjadinya fenomena putus sekolah sudah menjadi problem setiap tahunnya bagi regenerasi bangsa di Desa Kaliglagah sehingga berbagai solusi dan langkah perlu diupayakan untuk menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS).
Kesiapan dari anak peserta didik untuk melanjutkan pendidikan perlu disiapkan dari jauh-jauh hari mulai ranah paling dasar sampai yang paling tinggi. Sehingga tujuan dari pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yakni Bahagia Dan Merdeka menjadi kenyataan. KKN Kolaboratif di Desa Kaliglagah melakukan langkah Solutif untuk melakukan penekanan dalam Angka putus sekolah dengan memberikan Sosialisasi Pendidikan dengan Grand Theme "Aku Pelajar yang Cerdas, Terampil, dan Berkarakter" sebagai penyuluhan akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan yang berkelanjutan dan kebermanfaatan lingkungan.
Acara ini diimplementasikan di kelas 6 di empat Sekolah Dasar di desa Kaliglagah untuk mempersiapkan kesiapan dari peserta didik dalam meraih mimpi dan cita-cita untuk merelevansikan jenjang pendidikan dengan keinginannya di masa mendatang. Sehingga menimbulkan pandangan secara universal dari peserta didik untuk menyiapkan diri ke jenjang yang harus di gapai.
Mahasiswa KKN Kolaboratif yang terdiri dari kumpulan 6 universitas di Malang dan Jember mengadakan sosialisasi di SDN 01 Kaliglagah, Desa Kaliglagah, Kabupaten Jember pada hari rabu tanggal 31 Juli 2024 lalu. Kegiatan sosialisasi berlangsung selama empat hari di empat Sekolah Dasar yang tersebar di tiga dusun Desa Kaliglagah. Ketiga Dusun yang dimaksud yakni Krajan, Pakisan, dan Pasirian. Sosialisasi dilaksanakan sebagai program mencegah pernikahan dini dan mengedukasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan berkaitan dengan tema, data, dan informasi yang menjadi pokok bahasan yang diusung Pemerintah Kabupaten Jember untuk KKN Kolaboratif ke 3 tahun 2024 ini terkait Stunting, Pernikahan Dini, dan ATS (Anak Tidak Sekolah).
Kegiatan sosialisasi melibatkan tiga sekolah dasar di Desa Kaliglagah yaitu SDN 01 Kaliglagah, SDN 02 Kaliglagah, SDN 03 Kaliglagah, dan SDN 04 Kaliglagah. Sosialisasi hari pertama diadakan di SDN 01 Kaliglagah yang berada di Dusun Krajan yang menargetkan 28 siswa kelas 6 yang akan lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Di hari pertama ini, kegiatan dipandu oleh beberapa mahasiswa KKN Kolaboratif, salah satu diantaranya ditunjuk untuk menyampaikan materi yaitu Mar'atus Sholeha yang berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN KHAS Jember. Tak lupa juga mahasiswa KKN Kolaboratif menyiapkan beberapa gift untuk siswa yang berani tampil. Pada hari kedua sosialisasi diadakan di SDN 03 Kaliglagah yang berada di Dusun Pakisan yang menargetkan 48 siswa dengan pemateri dari salah satu mahasiswa KKN Kolaboratif Haqikoh Ukhrowiyah asal Universitas Jember sedangkan pada hari ketiga dilanjutkan sosialisasi di SDN 02 Kaliglagah yang berada di Dusun Pasirian yang menargetkan 20 siswa dengan mahasiswa yang ditunjuk sebagai pemateri M. Nur Rikza Askal Umam asal Universitas Islam Jember. Pada hari terakhir yang dilaksanakan di minggu berikutnya tanggal 6 Agustus 2024, sosialisasi menargetkan 9 siswa kelas 6 sekolah dasar di SDN 04 Kaliglagah Dusun Krajan yang berbatasan dengan Desa Jamintoro.
Pemaparan materi dilakukan dengan komunikatif dan interaktif antara pemateri dan siswa. Hal ini tentunya dilakukan untuk menarik minat dan mengajak siswa untuk terus melanjutkan mimpi dan cita-cita mereka. Sosialisasi ini diharapkan mampu membuat siswa paham akan pentingnya pendidikan dan menghindari pernikahan di usia dini sehingga terhindar dari gangguan maupun penyakit yang menyertai, salah satunya stunting. Setelah penyampaian materi selama kurang lebih satu jam dilanjutkan dengan menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan menyampaikan impian mereka. Hal ini dilakukan untuk melatih mental dan keberanian siswa. Selanjutnya agenda ditutup dengan sesi foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H