Mohon tunggu...
Haqi Malika
Haqi Malika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Musik, Buku, dan Seni

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Film Menjadi Alat Representasi Kebudayaan di Indonesia

12 Januari 2023   22:15 Diperbarui: 12 Januari 2023   22:24 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Mencuri Raden Saleh, Sumber: Google

Industri film di Indonesia bahkan dunia kini tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi para penikmatnya semata. Melainkan saat ini film digunakan sebagai sarana untuk merepresentasikan suatu budaya atau sejarah. Film di zaman ini kerap kali mengangkat isu-isu yang terjadi di masyarakat, fenomena budaya, ataupun fenomena sejarah.

Film yang dikategorikan mengandung nilai-nilai budaya yang bertujuan meningkatkan apresiasi budaya tertentu, diperlukan pendalaman ide cerita yang mendalam. Film sejatinya tidak hanya dipandang dari segi teknis saja seperti pengambilan gambar dan hal lainnya. Akan hal tersebutlah ide cerita yang mendalam merupakan jantung sebuah film, mencakup apa yang akan kita sampaikan kepada khalayak untuk menggiring imajinasi para penonton terbawa akan suasana dalam film tersebut.

Film dengan nuansa budaya mewakili corak kehidupan relung batin manusia yang mendalam serta ditandai dengan adanya suatu kepekaan. Perasaan estetis serta ide-ide kreatif dan inovatif, dapat mengembangkan suatu tema film menjadi kenyataan berdasarkan suatu gagasan yang penuh nuansa kemanusiaan dan realitas kehidupan.

Film-film saat ini dapat merepresentasikan suatu budaya yang dikemas dalam ide kreatif dan inovatif seperti dalam film Mencuri Raden Saleh karya filmmaker ternama Angga Dwimas Sasongko. Film tersebut memperkenalkan kembali salah satu maestro seni lukis ternama yaitu Raden Saleh dengan karyanya yang terkemuka yaitu lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro". Hadirnya film tersebut menjadi pemantik untuk seni lukis di Indonesia, bagaimana para anak muda di generasi saat ini kembali mengenal dan mencari tahu akan karya seni dari para maestro lukis di Indonesia.

Mencuri Raden Saleh sendiri Kembali menghidupkan hegemoni pop culture tanah air, adanya merchandise Mencuri Raden Saleh salah satunya. Berbagai apresiasi khalayak tidak hanya ditujukan karena cerita film yang bagus, tetapi masyarakat bisa juga menikmati lagu, turunan cerita, serta merchandise film tersebut. Hal tersebutlah bisa menjadi multiplatform story telling yang tidak akan putus. Apresiasi masyarakat Indonesia harus terus kita asah melalui industri hiburan, salah satunya film.

Konsep multiplatform story telling demi membangun industri film nasional harus terus kita pacu agar sebuah film tak hanya dinikmati dari segi tontonan semata. Film harus bisa memunculkan tren yang menjadi kekuatan bangsa, sehingga daya tarik serta nilai jualnya tidak akan terputus. Mungkin jika Spanyol memiliki La Casa De Papel, kini masyarakat Indonesia patut bangga memiliki Mencuri Raden Saleh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun