Mohon tunggu...
Natural Religion
Natural Religion Mohon Tunggu... Petani - Energi Religious

PACUAN DEMOKRASI BERLUMPUR MILLENIAL

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naluri Energi Cinta

22 Maret 2019   20:28 Diperbarui: 22 Maret 2019   20:33 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guruh gemuruh suara halilintar dimalam ini

Duduk bergoyang tumit lutut

Ditengah menggepulnya si asap bakau 9

Menatap langit berawan hitam sewarna seteguk kopi dicangkir 1/2

Urat urat nadi berayunan nalar nalar kehidupan

Selalu menggapai kedinamisan kemajuan tanpa lelah

Maju....maju....dan terus maju... sambil merangka layang layang bak semisal nasehat guru

Maju....maju....tak patah arang...eratkan ikat nalar

Nadipun semakin sinergis

Mengutip untaian hikmah kitab suci... mayyazra' yahshud...atau manjadda wajadda

Jangan engkau menoleh kebelakang bak semisal perjalanan ira' mi'raj sang tauladan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun