Mohon tunggu...
Hapy Ardia
Hapy Ardia Mohon Tunggu... -

magister physiology exercise I woman I talk active I jiwa muda I kegagalan timbul ketika keinginan tidak sejalan dengan usahaI

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Awas Timbangan Telur Curang oleh Minimarket "Nakal!"

21 Maret 2016   08:44 Diperbarui: 12 April 2016   15:50 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanja ke minimarket mungkin lebih diminati kebanyakan orang, selain penataan barang-barang memudahkan kita untuk memilih barang apa yang kita butuhkan tetapi juga banyaknya tambahan diskon maupun promo produk yang menggiurkan seperti buy 1 get 1 free, atau mendapatkan poin belanja  yang dapat ditukar aneka kebutuhan rumah tangga (siapa coba yang tidak tertarik ? )

Tetapi itu tidak mebuat saya menjadikan minimarket sebagai tempat utama untuk berbelanja. Saya selalu belanja kebutuhan pokok (beras,tepung, sayuran,ikan, daging  dan aneka sembako lainnya) di pasar tradisional, hanya perlengkapan mandi, cemilan.

Hal ini bermula karena kekecewaan saya terhadap pelayanan saat berbelanja ke minimarket yang terjadi berulang-ulang. Ada satu kejadian yang mebuat saya merasa kecewa dan kapok untuk belanja (namanya juga ibu-ibu). Suatu hari suami saya membeli telur ayam biasa 1 Kg dengan harga  Rp. 22.000. Telur ayam tesebut dimasukkan kedalam wadah plastik dan berisi 10 buah, namun setelah ditimbang ternyata telur ayam tesebut hanya seberat 0,6 Kg (dengan berat wadah 0,2 Kg—iseng saya timbang berat wadahnya saat di minimarket tersebut ). Karena baru pertama mengalami hal tersebut dan sayamasih mencoba untuk berpikirpositif ( mungkin jenis telur ayam nya berbeda jadi harganya pun berbeda).

Satu minggu kemudian, saya mencoba membeli telur ayam di minimarket yang sama. Pada saat itu ada papan yang bertuliskan “promo telur ayam 1 Kg Rp 22.000, kemudian saya petugas mini market tersebut. Saya hanya ingin memastikan bahwa telur ayam yang sudah dikemas dalam wadah berbobot 1 Kg karena tertera harga di wadah tersebut adalah Rp. 22.000 , dan diiyakan oleh petugas (“iya mbak, itu sudah kita timbang 1 Kg tiap wadah “) begitu kira-kira percakapan yang terjadi antara saya dan petugas. Namun saya tidak langsung percaya dan saya timbang beserta petugasnya (taraaaa…) beratnya hanya 0,62 Kg. Petugas tadi langsung serta merta meninggalkan saya.

Saya mengembalikan telur ayam tersebut dan tidak jadi membelinya. Kemudian pihak kasir menginformasikan bahwa  harga yang tertera adalah harga pake (what ?).

Dan bulan-bulan berikutnya saya iseng untuk mengkroscek hal tersebut. Namun ternyata tetap sama tidak ada perbaikan baik dari timbangan maupun berusaha memperbaiki papan promosi (yang bertuliskan Promo 1 Kg Rp blabla….menjadi Promo telur per paket Rp Bla-bla…). Setelah kejadian itu saya tidak pernah membeli telur di minimarket tersebut.

Sebagai pelanggan tentu merasa dirugikan (bayangkan saja kalau dalam 1 kilo, pihak minimarket yang nakal untung 4x 2200=8800), baik dari segi hak untuk memperoleh informasi yang benar, dan tentu saja hak memperoleh produk yang sesuai.

Cerita saya, tidak untuk menyamaratakan semua minimarket selalu bertindak curang, tetapi mengajak kita lebih lebih teliti dalam berbelanja. Ada banyak minimarket yang jujur dan yang menyediakan produk seperti (telur) yang kita dapat menimbang secara mandiri.

Saran saya bagi pihak minimarket ingin menjual barang (terutama telur ayam) tolong memberikan informasi yang jelas apakah telur ayam tersebut dijual berdasarkan perpaket kemasan atau per kilo gram sehingga apa yang tertulis dalam promosi tersebut sesuai .

 

 [caption caption="penampakan telur paket sumber gambar (fjb.m.kaskus.co.id/product/52ee6e47bccb1789388b4712/supplier-telur-ayam-kampung-amp-telur-puyuh-bandung)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun