Untuk meningkatkan CTR, kamu perlu bereksperimen dengan desain thumbnail dan judul yang lebih menarik. Pastikan thumbnail beresolusi tinggi dan mencerminkan konten video. Sementara itu, judul harus menggunakan kata kunci relevan yang memikat rasa penasaran penonton, tetapi tidak menyesatkan. A/B testing pada beberapa versi thumbnail juga dapat membantu menemukan desain yang paling optimal.
5. Menganalisis Sumber Trafik
YouTube Analytics juga menyediakan data tentang sumber lalu lintas (traffic sources), yang menunjukkan dari mana penonton menemukan video. Ini bisa berasal dari pencarian YouTube, halaman beranda, video yang direkomendasikan, atau media sosial.
Jika mayoritas penonton datang dari hasil pencarian, kamu dapat mengoptimalkan video menggunakan SEO yang lebih baik, seperti penggunaan kata kunci dalam judul, deskripsi, dan tag. Jika trafik banyak berasal dari rekomendasi YouTube, itu berarti algoritma YouTube mengenali video sebagai konten yang relevan untuk audiens tertentu, dan kamu bisa mencoba membuat lebih banyak video dengan topik yang serupa.
6. Menggunakan Wawasan tentang Subscriber
Di YouTube Analytics, kamu juga bisa melihat data tentang subscriber, termasuk video mana yang paling banyak mendatangkan subscriber baru dan video mana yang kehilangan subscriber. Data ini bisa digunakan untuk mengetahui konten apa yang membuat penonton tertarik untuk berlangganan channel-mu.
Jika kamu melihat lonjakan subscriber setelah mengunggah video tertentu, pertimbangkan untuk membuat lebih banyak konten serupa. Sebaliknya, jika ada penurunan subscriber setelah video tertentu, mungkin ada elemen dalam video tersebut yang kurang disukai audiens.
7. Melakukan Eksperimen dan Mengukur Hasilnya
Analytics memungkinkan kreator melakukan eksperimen dengan berbagai jenis konten dan melihat hasilnya secara langsung. Misalnya, kamu bisa mencoba mengunggah video dengan durasi yang lebih pendek atau lebih panjang, mengganti gaya penyampaian, atau menjajal berbagai format video seperti vlog, tutorial, atau video reaksi.
Dengan mengukur performa setiap eksperimen melalui YouTube Analytics, kamu bisa memahami apa yang paling diminati oleh audiens dan mengarahkan konten channel ke arah yang tepat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI