Indonesia merupakan negara maritim yang dimana luas perairannya lebih besar dibandingkan daratan. Dengan luas perairan yang ada tentunya tersimpan berbagai sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan sumberdaya  pesisir dan laut di Indonesia sendiri telah dilakukan sejak dulu.Â
Pesisir dan laut memiliki potensi yang penting bagi Indonesia tetapi dilain sisi juga tersimpan sejumlah persoalan baik itu dari segi sumber daya alam, lingkungan, sosial ekonomi, dan kelembagaan.Â
Persoalan- persoalan itu berupa eksploitasi SDA seperti overfishing, pencemaran lingkungan, kemiskinan, dan degradasi ekosistem terumbu karang. Maka dari itu perlu pengelolaan pesisir dan laut yang baik dimana mempertimbangkan timbal balik atara kegiatan pembangunan (manusia) yang terdapat di wilayah pesisir dan lingkungan alam (ekosistem) yang secara langsung terdampak.
Salah satu kota yang terdapat di pesisir adalah Kota Bontang. Kota Bontang sendiri merupakan salah satu kota yang berada di Kalimantan Timur dimana secara geografis terletak di daerah pesisir dengan luas laut sebesar 34.977 Ha atau setara dengan 70,29% dari luas Kota Bontang.Â
Tentunya dengan keadaan ini Kota Bontang memiliki banyak sekali potensi yang terdapat pada pesisir dan lautnya. Kota Bontang sendiri memiliki perairan yang dimana ekosistem, nilai habitat, dan sumberdaya alamnya tinggi.Â
Salah satu sumber daya alam yang berada di perairan Kota Bontang yaitu ekosistem terumbu karang di sepanjang perairan laut, terutama terumbu karang tepi. Â
Terumbu karang memiliki berbagai fungsi antara lain sebagai tempat tinggal. mencari makan, dan berkembang biak bagi biota laut, pelindung pantai dan pesisir, mengurangi pemanasan global, sumber bahan dasa untuk obat/ kosmetik, dan sebagai objek wisata. Maka dari itu keberadaan terumbu karang ini sangat penting untuk dijaga kelestariannya.Â
Tetapi seiringnya waktu, terdapat permasalahan- permasalahan yang terjadi pada keberadaan ekosistem terumbu karang di Kota Bontang yang mana kondisi terumbu karang cukup memprihatinkan. Isu ini bukan merupakan isu yang terjadi di Kota Bontang saja tetapi juga sudah menjadi isu negara ini.Â
Terumbu karang telah banyak mengalami degradasi yang tinggi akibat dari peningkatan aktivitas manusia. Kerusakan terumbu karang mencapai 50 % dari total luas terumbu karang yang ada di Kota Bontang.Â
Banyak faktor yang menyebabkan kerusakan terumbu karang di Kota Bontang antara lain penggunaan bom/racun ikan, pencemaran limbah industri juga rumah tangga, penambangan pasir dan pengambilan terumbu karang untuk dijadikan bahan bangunan.Â
Dari permasalahan yang ada pada terumbu karang di Kota Bontang ini maka perlu mengkaji kembali sistem pengelolaan pesisir dan laut yang terpadu sehingga berkelanjutan, yang mana memiliki arti tidak hanya mengelola saja tetapi juga melindungi perairan secara keseluruhan.Â