Kuliah Tamu Praktik Profesi Komunikasi

Kuliah tamu diadakan oleh Prodi Komunikasi Penyiaran Islam pada Rabu 30 Juni 2021. Kuliah tersebut diadakan secara daring dikarenakan masih adanya penyebaran virus corona. Dihadiri oleh gabungan kelas dari kelas regular dan kelas internasional, kuliah tamu berlangsung dengan lancar.

Pengisi materi perkuliahan pada kuliah tamu tersebut adalah Mohd. Agoes Aufiya, S. IP., M.A., M. Phil, beliau adalah conten creator dari channel Youtube Mohd. Agoes Aufiya, konten beliau berisi tentang kehidupan di Negara India. Karena beliau ini juga berkuliah di Salah satu universitas negeri di India.

Mas Agoes begitulah kami menyapa beliau ketika perkuliahan berlangsung, menjelaskan bagaimana beliau ketika pertama kali terjun ke Youtube. Beliau menjelaskan bagaimana awal pengambilan gambar yang masih kurang bagus, suara yang kurang terdengar jelas. Tetapi lambat laun, karena masukan dari subscriber, mas Agoes mulai berbenah hingga sekarang jumlah subscribernya menyentuh angka 400an ribu.

Menurut mas Agoes selaku konten creator Youtube, jam -- jam tayang juga berpengaruh terhadap banyak atau sedikitnyajumlah penonton di setiap video yang kita posting di kanal Youtube. Jam -- jam yang ramai adalah jam ketika para penonton sedang tidak berkegiatan atau sedang membutuhkan hiburan atau informasi. Seperti hari -- hari libur atau akhir pekan.

Penggunaan capslock atau huruf besar juga berpengaruh terhadap daya tarik penonton. Karena menurut mas Agoes, huruf besar mudah untuk ditangkap oleh indra pengelihatan. Penggunaan thumbnail yang memikat atau clickbait banyak memikat penonton juga, tetapi clickbait selalu identik dengan sesuai yang buruk, karena biasanya isi video tidak sesuai dengan apa yang dicari penonton Youtube.

Sebagai seorang konten creator yang baik, kita harus memiliki pemahaman khusus terhadap bidang yang akan kita tekuni, dan sebaiknya jangan terlalu mengikuti arus. Karena sekarang ini banyak konten -- konten Youtube yang berisikan hal -- hal yang tidak berfaedah seperti prank sampah, pamer kekayaan, hedonisme, drama yang berkepanjangan.