Mohon tunggu...
happy marianna
happy marianna Mohon Tunggu... -

penulis dan jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seandainya Pintu Kemana Saja Itu Ada…

7 Juli 2010   03:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:02 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menonton atau membaca komik Doraemon membuat saya berkhayal dengan benda-benda ajaib robot kucing itu. Semua masalah seolah terjawab dengan benda-benda yang dikeluarkan dari kantong Doraemon. Mulai spray penghilang tubuh, obat kuat melawan, hingga lingkaran pertemanan. Benda-benda itu digunakan oleh Nobita untuk membalas perlakuan Giant dan mendekati Sizuka, pujaan hatinya.

Salah satu benda yang paling sering muncul adalah ‘’Pintu Kemana Saja’’. Dengan pintu itu, Nobita bisa kemana saja dalam waktusingkat. Mulai ke rumah temannya hingga ke tempat-tempat yang unik dan aneh. Semua ditempuh hanya dengan membuka pintu, sampailah Nobita di tempat tujuan.

Saya berpikir, seandainya di dunia nyata pintu ajaib itu benar-benar ada dan setiap individu memiliki satu pintu ke mana saja. Tentu saja, mudah sekali kita menuju ke suatu tempat tanpa harus membuang banyak waktu. Dengan begitu, tidak ada lagi siswa-siswa terlambat masuk sekolah. Tidak ada lagi mahasiswa yang harus pulang karena terlambat masuk kuliah. Bangun tidur juga bisa lebih siang. Dan tidak perlu ada orang yang bête karena terlalu lama menunggu temannya.

Seandainya ada pintu kemana saja, tentu saja tidak perlu ada korban materi karena PMK segera datang saat terjadi kebakaran. Pelaku criminal pun segera tertangkap begitu polisi menerima laporan. Korban kecelakaan juga segera tertolong karena segera dibawa ke rumah sakit.

Tetapi, bila pintu ajaib itu ada, kita tidak pernah merasakan sulitnya menempuh perjalanan jauh. Harus melewati jalan raya yang padat, kemacetan yang menjemukan, cuaca yang tidak bersahabat, dan kecelakaan lalu lintas. Semua itu dilakukan demi mencari sebutir berlian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun