Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa? Yesus Bukan Juruselamat? Part 1

8 Mei 2024   19:48 Diperbarui: 10 Mei 2024   23:01 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kristologi yang Diselewengkan: Mengcounter Ajaran Miring tentang Yesus bukan Juruselamat

Mengutip dari YouTube Truth.id, Erastus Sabdono berpendapat,"Tetapi kalau saudara merasa Yesus itu Yahwe sendiri Logos sendiri. Kalau saya memahami tidak demikian!"Pernyataan ini sama dengan mengatakan bahwa Yesus bukanlah Juruselamat.

Ucap salah seorang pendeta dalam seminarnya di sebuah akun channel YouTubenya yang tersebar luas dan ditonton khalayak ramai.

Polemik tersebut kemudian menjadi perbincangan"hangat"di antara sesama orang percaya (Kristen) di sosial media dan juga di group-group Whatsapp (WAG), baik para alumni maupun mahasiswa-mahasiswi STT (Sekolah Tinggi Teologi).

Ilustrasi penulis sudah dikirimi buku cetak fisiknya tentang Kristologi yang diselewengkan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)
Ilustrasi penulis sudah dikirimi buku cetak fisiknya tentang Kristologi yang diselewengkan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Pernyataan semacam ini mengindikasikan kondisi iman yang (sangat) berbeda (dan atau bukanlah iman di dalam Kekristenan), meskipun mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat. Sekalipun seseorang mengaku sebagai orang percaya, bahkan pendeta sekalipun, namun jika pernyataan dan pengajarannya (bahkan imannya) semacam itu digaungkan dan diproklamasikan di depan publik, maka orang yang bersangkutan adalah bidat dalam pandangan penulis.

Pengajaran-pengajaran demikian sama sekali bertentangan dengan prinsip dasar pengajaran iman Kristen yang sejati.


Ilustrasi poster promosi buku Kristologi yang diselewengkan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)
Ilustrasi poster promosi buku Kristologi yang diselewengkan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Bagi Erastus Sabdono, Yesus disebut sebagai juruselamat karena taat melakukan tugas yang diberikan oleh Elohim Yahweh (Allah) dan sekaligus dengan mati-Nya di kayu salib melegitimasi ketaatan-Nya sebagai Anak Allah---Itulah mengapa Yesus disebut Juruselamat. Imbuhnya.

Tentu pemahaman ini sesat dan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Alkitab (secara sola scriptura dan tota scriptura).

Erastus Sabdono mengklaim bahwa sumber dan kausa keselamatan adalah hanya Elohim Yahweh saja. Elohim Yahweh-lah Sang pemrakarsa keselamatan, dan bukan Yesus.

Iman Kristen dari abad ke abad sepakat bahwa Yesus ada sebelum dunia diciptakan (pra-eksistensi) dan akan ada sampai selamanya. Singkatnya, Yesus-lah Sang Pemrakarsa Keselamatan.

Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Yesus-lah yang menjadi benang merah keyakinan kekristenan. Dengan kata lain, Yesus adalah Juruselamat manusia yang percaya kepada-Nya.

Erastus Sabdono juga menolak bapa-bapa gereja (founding fathers) yang telah menjaga ajaran-ajaran yang murni dari abad ke abad sepanjang sejarah dan dalam Alkitab.

Penulis akan fokus pada soal Pekabaran di lapangan terkait pernyataan sesat Erastus Sabdono yang mengatakan"Yesus bukan Juruselamat!"

Dengan beredarnya pernyataan Erastus Sabdono di media sosial di 1 tahun terakhir ini menjadi penghambat Kabar Baik bagi "mereka" yang terhilang di bumi Pertiwi.

Satu momen ketika sedang bercakap-cakap tentang Kabar Baik di sebuah warung kopi, ketika saya selesai berceritera ke salah seorang bapak dengan mengatakan bahwa Yesus Kristus-lah pusat penyembahan Kekristenan---Maksudnya bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juruselamat orang Kristen.

Lantas bapak tersebut tiba-tiba berkata kepada penulis,"Lalu bagaimana dengan pengakuan seorang Pdt. yang di YouTube yang mengatakan bahwa Yesus bukanlah Juruselamat, tetapi Allah semata?"

Setelah diteliti, ternyata bapak tersebut gemar mengikuti dan menonton YouTube dari chanel-chanel Kristen. Dengan hambatan yang penulis alami itu membuat penulis semakin harus lebih lagi meng-counter ajaran-ajaran sesat, meski itu dari dalam Kekristenan sendiri.

Meskipun banyak tantangan yang menghambat Kabar Baik, kita tidak usah gusar dan heran. Alkitab telah memberitahukan bahwa penyesatan pun datang dari dalam komunitas orang percaya (Kekristenan).

Untuk itu, semua umat pilihan Allah dalam Kristus Yesus perlu dan harus memberitakan Injil yang murni itu, bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dan Allah pencipta langit, bumi dan isinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun