Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dengan Mulut yang Sama Mengeluarkan Perbendaharaan yang Berbeda

5 Mei 2024   17:12 Diperbarui: 5 Mei 2024   17:18 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perbendaharaan yang baik dan jahat lewat kata-kata yang keluar dari mulut. (Sumber gambar: Pexels.com/Rodolfo Clix)

Mulut yang Baik atau Mulut yang Jahat

Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. (Matius 12:35).

Perhatikan! Ini penting. Orang yang kelihatan rohani sekali dalam hidupnya, belum tentu adalah orang yang sungguh-sungguh telah percaya dan terima Yesus Kristus sebagai Allah dan Tuhannya, jikalau masih selalu berbicara tentang hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

Orang Farisi dikalangan orang-orang Israel dipandang sebagai kaum rohaniawan. Tetapi orang Farisi ini juga yang selalu dan bahkan cenderung menyerang kuasa kebenaran yang diberitakan.

Baca juga: Pertemuan Itu

Saat Yesus menyembuhkan seorang buta dan tuli karena kerasukan setan, "para beludak" (versi penulis dalam menyebut orang-orang Farisi dan sejenisnya) ini berkata (dalam hatinya): "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." Yang lain mengatakan: "Ia ini agaknya Anak Daud." Mereka tetap ragu dengan kuasa yang menyertai Yesus.

Mereka ini (termasuk "para beludak") adalah golongan orang-orang yang termasuk dalam menghujat Roh Kudus, sebab mereka mengatakan: "Dengan penghulu setan Ia (Yesus) mengusir setan". Dengan kata lain, mereka tidak memercayai kuasa Roh Kudus. Dan itu adalah dosa kekal. Tidak memercayai kuasa Roh Kudus!

Refleksi:

1. Apakah Anda sudah sungguh-sungguh percaya dan terima Yesus sebagai Allah dan Tuhan?

2. Apakah hidup kerohanian Anda sudah sungguh-sungguh murni dihadapan Allah?

3. Apakah hati, pikiran bahkan mulut Anda sudah sungguh-sungguh mengeluarkan perbendaharaan yang baik?

4. Apakah Anda memercayai kuasa Roh Kudus dalam pemberitaan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun