Beberapa organisasi mungkin menyalahgunakan data pribadi pelanggan atau pengguna dengan cara yang tidak etis, seperti menjual data tanpa izin atau memanfaatkan data untuk tujuan yang tidak sesuai.Â
Dalam konteks seperti ini, timbul masalah etika yang perlu diperhatikan. Dalam artikel berjudul "Strategic Relevance of Organizational Virtues Enabled by Information Technology in Organizational Innovation" yang dipublikasikan di jurnal "Journal of Management Information System" pada tanggal 16 Desember 2015, Sutirtha Chatterjee, Gregory Moody, Paul Benjamin Lowry, Suranjan Chakraborty, dan Andrew Hardin mencoba mengembangkan teori yang menjelaskan dampak teknologi informasi (IT) dalam organisasi terhadap perkembangan nilai-nilai baik dalam struktur organisasi tersebut.
Akuntabilitas Organisasi dalam Mengelola Data Pribadi dalam Sistem Informasi adalah topik yang semakin mendapat perhatian di era digital ini.Â
Judul ini memperkenalkan kita pada kerumitan dan tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam menjaga privasi dan keamanan data pribadi dalam sistem informasi mereka.Â
Saat data pribadi semakin menjadi komoditas berharga dan dengan maraknya insiden pelanggaran data, pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan data pribadi menjadi semakin penting.Â
Dalam tulisan ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai konsep akuntabilitas, bagaimana hal ini berhubungan dengan privasi data, dan bagaimana organisasi dapat menjalankannya secara efektif.
Pertama-tama, mari kita telaah mengapa akuntabilitas dalam mengelola data pribadi sangat penting. Di era digital yang penuh dengan informasi pribadi yang disimpan dalam berbagai sistem, individu dan konsumen semakin memperhatikan bagaimana data mereka dikelola dan dilindungi.Â
Ini menjadi perhatian utama karena data pribadi mencakup segala hal mulai dari informasi identitas pribadi hingga riwayat keuangan.
 Ketika data ini jatuh ke tangan yang salah akibat kurangnya akuntabilitas dalam sistem informasi, risiko pencurian identitas dan penyalahgunaan data menjadi sangat tinggi.Â
Oleh karena itu, organisasi harus memahami bahwa mereka bertanggung jawab tidak hanya terhadap pemegang saham mereka, tetapi juga terhadap individu yang data pribadinya mereka simpan.