Lucid Dreaming (II)

Menyambung kembali artikel yang pertama, saya akan menjabarkan salah satu metode untuk mencapai keadaan Lucid Dreaming tersebut, tetapi sebelum itu saya akan merekap sedikit. Lucid Dreaming adalah mimpi dimana anda sadar bahwa anda sedang bermimpi, dan dengan demikian semua panca indera, pikiran dan perasaan anda bekerja seperti pada saat anda sadar.

Apa itu fungsi dari Lucid Dreaming? Jawaban dari pertanyaan ini bermacam-macam, tapi seperti yang telah dibahas pada artikel pertama, salah satunya adalah mengalami kejadian yang tidak mungkin ( setidaknya sekarang ) terjadi pada waktu kita berada dalam keadaan bangun. Pada artikel selanjutnya kita akan mengeksplorasi beberapa fungsi dari Lucid Dreaming, tapi untuk artikel ini saya akan bermain di fungsi yang paling dasar dulu.

Ah tentu menyenangkan sekali bisa terbang seperti superman, mengangkat benda dengan telekinesis, berpindah dalam sekejap seperti son go ku dalam dragon ball dan sebagainya, tetapi bagaimana caranya Lucid Dreaming? Dari pengalaman pribadi ( ini mungkin tidak mengikat, tapi saya belum mendapatkan data yang cukup untuk membantahnya ), ada beberapa prasyarat, semacam persiapan kondisi sebelum metode Lucid Dreaming diterapkan, yaitu :

1. 
   
2. anda ingat mimpi anda, setidaknya 4-7 hari dalam seminggu.
   

( saya akan membuat artikel terpisah fakta tentang mimpi )

1. 
   
2. selain ingat, anda juga mencatat mimpi anda, atau setidaknya anda menganalisa mimpi anda dan pesan yang terkandung di dalamnya
   
3. anda mengetahui tentang apa itu Lucid Dreaming dan fungsinya
   
4. anda berniat mengalami Lucid Dreaming
   

Sebagai perbandingan data, saya melakukan prasyarat 1 & 2 selama 1 tahun, dan prasyarat 3 selama kurang lebih 9 bulan, dan kurun waktu 2 minggu untuk prasyarat ke 4, sebelum mendapatkan Lucid Dreaming saya yang pertama. Ini hanya sebagai informasi dan tidak dijadikan sebagai patokan. Anda bisa saja menjalani hanya 2 minggu untuk semuanya dan mendapatkan Lucid Dreaming anda yang pertama. Ini bisa menjadi salah satu bahan eksperimen tersendiri.

Metode yang saya pakai adalah reality check ( dalam inception ini disederhanakan menjadi token ) yang dibarengi dengan dream signs/penanda mimpi ( untuk kasus Saito dalam Inception, penanda mimpinya adalah permadani di apartemennya ). Seperti apa metode reality check itu?

1. 
   
2. Bertanya pada diri sendiri apakah anda sekarang sedang bermimpi?
   

Ada beberapa cara untuk mengenali apakah anda sedang bermimpi atau tidak, salah satunya adalah dream signs tadi.

Cara yang saya praktekkan adalah mengurut kejadian. Kita ambil contoh Ariadne pada saat interview dengan cobb di cafe pinggir jalan. Cobb bertanya kepada Ariadne bagaimana mereka bisa berada di cafe pinggir jalan tersebut?

Apabila anda sedang bermimpi, anda tidak dapat mengurutkan dengan jelas dan teratur kenapa anda bisa berada di suatu tempat.

1. 
   
2. Lihat kejadian di lingkungan anda, dan putuskan apakah itu mungkin terjadi dalam keadaan anda sekarang ini?
   

Contohnya anda melihat mobil terbang, coba tanya kepada diri anda, apakah mobil terbang itu memungkinkan dalam keadaan anda sekarang?

Hal-hal yang melawan hukum fisika adalah pertanda bagus, bahwa kejadian itu tidaklah nyata.

Berikut metoda pelengkap yaitu dream signs

1. 
   
2. Gunakan obyek yang setiap saat atau minimal 90% dari waktu, selalu berada di diri anda. Contoh yang bagus adalah jam tangan anda, atau garis tangan pada telapak tangan anda.
   
3. Lakukan repetisi pengenalan. Lihatlah kepada obyek anda tersebut, kemudian palingkan pandang anda, kemudian lihat lagi kepada obyek tersebut. Lakukan ini dalam tempo 1-5 detik saja. Apabila obyek tersebut tetap sama ( dalam halnya jam, hanya beberapa detik saja yang berlalu, bukannya berlalu satu jam ataupun 15 menit , dsb ), maka anda tidak sedang bermimpi.
   

Cobb dalam Inception menggabungkan beberapa konsep dalam metodenya yaitu token pribadinya, yang diputar dan diperhatikan apakah bertentangan dengan hukum fisika.

Selamat mencoba!

@easternlight.hanzpk.com

I AM Shaumbra

Note : alamat Lucid Dreaming Experiment