Minggu lalu kita telah membahas bagaimana cara bekerjanya kesadaran dengan interaksi dengan dua basis data, yaitu lokal, yang merupakan kumpulan ingatan dan perspektif terhadap ingatan itu di masing-masing individu, dan kolektif yang merupakan kumpulan terpusat yang terhubung ke masing-masing individu. Minggu ini kita akan khusus membicarakan tentang basis data kolektif ini sehubungan dengan tubuh individu.
Basis data kolektif ini merupakan suatu penyimpanan yang sangat besar dan tak terbatas. Sepanjang sejarah manusia, basis data ini terus ditambahkan seiring pengalaman-pengalaman baru dari masing-masing individu dengan demikian setiap individu selain memberikan kontribusinya kepada basis data kolektif ini, ia juga bisa mendapatkan/mengunduh kumpulan data yang sangat besar ini.
Basis data kolektif ini bagaikan suatu negara, juga terbagi dalam provinsi-provinsi, sehingga apabila kita andaikan ia sebagai lokasi geografis maka informasi-informasi terkelompokkan dalam pulau-pulau dan benua-benua dengan lautan sebagai penghubungnya. Maka dapat disimpulkan individu-individu yang berkelompok di suatu daerah tertentu akan cenderung memberikan kontribusi kepada kelompok informasi tertentu, namun pada keseluruhannya mereka terhubung menjadi satu seperti juga daratan di Bumi yang terhubungkan satu sama lainnya dengan lautan.
Nah seiring dengan karakteristik inilah maka masing-masing individu dari berbagai lokasi geografis akan mempunyai basis data lokal awal spesifik yang diunduh dari basis data kolektif berdasarkan kelompok informasinya pada saat ia memulai hidupnya. Dari sinilah kita dapat melihat secara global hal-hal seperti keramahan orang Asia, kelogisan orang Barat dan banyak lagi hal-hal yang lebih spesifik di suatu daerah seperti keakraban orang Indian dengan alam, penghormatan kepada leluhur dari orang Cina dan sebagainya.
Ya, anda benar. Seiring dengan bertambahnya informasi dari basis data kolektif ini, ia akan membentuk budaya dari suatu kelompok daerah geografis. Jadi mari kita simpulkan sedikit, pada awalnya basis data kolektif ini tidak mempunyai isi, seiring dengan pengalaman masing-masing individu di masing-masing letak geografis, maka basis data kolektif ini bertambah. Nah pada saat individu baru memulai hidupnya, ia akan mengunduh basis data kolektif ini sebagai dasarnya dan seiring dengan pengalaman hidupnya akan menambahkan kembali ke basis data kolektif tersebut. Dengan demikian basis data kolektif di masing-masing kelompok akan makin diperkuat dan membentuk ciri-ciri tertentu dari individu yang terlahir disana.
Anda masih ingat tentang tiga artikel sebelumnya, bagaimana cara kerja sistem tubuh mental, emosional dan fisik yang saling berinteraksi? Ya, beribu-ribu tahun, basis data kolektif ini akan menyebabkan karakteristik fisik, emosional dan mental yang spesifik dari masing-masing individu di suatu kelompok daerah geografis.
Bagaimana dengan anomali data, yaitu individu yang seakan tidak pas dengan deskripsi yang berada di kelompok daerah itu? Individu-individu ini telah mengakses basis data kolektif yang tidak hanya terbatas pada kelompok informasi daerah geografisnya. Apakah ini dimungkinkan? Tentu, seperti anda dapat mengakses data tertentu bila mengetahui alamatnya di internet maka demikian pula dengan basis data kolektif ini dapat di eksplorasi untuk mendapatkan informasi dari kelompok geografis lainnya. Dengan demikian masing-masing individu akan mempertahankan keunikan dirinya tapi secara sadar menjadi bagian dari yang global dan tidak terbatasi lagi ke dalam kelompok-kelompok geografis.
Kita akan melanjutkan dengan topik lain bulan depan, sementara cukup sekian.
Self Realization : Tubuh(3)
I AM Helmy Kusuma
Spiritual Healer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H