Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa Salam merupakan penutup para nabi dan rasul, beliau lahir pada 570 M dan meninggal pada 632 M. Saat beranjak remaja tepatnya dalam usia 12 tahun Nabi Muhammad SAW sudah mulai belajar berwirausaha yang mana disaat itu beliau bersama dengan pamanya Abu thalib, Rombongan tersebut pergi untuk melakukan kegiatan wirausaha ke Suriah ( Syam).
Ketika nabi Muhammad SAW melakukan kegiatan berdagang beliau tidak pernah sekalipun mengecewakan pelanggan dan beliau tidak hanya berdagang dalam satu tempat, nabi Muhammad SAW juga melakukan perluasan jangkauan bisnis ke banyak wilayah dengan begitu produk yang di dagangkan beliau banyak dikenal oleh masyarakat.
Reputasi wirausaha Nabi Muhammad terbilang sangat baik karena selalu jujur dalam berdagang sehingga beliau diberi gelar oleh masyarakat arab sebagai al-Amin, orang yang bisa dipercaya.
Tanpa modal sekalipun beliau tetap dapat menjalankan kegiatan berdagang yang mana beliau memperdagangkan barang milik orang lain. Inilah yang dilakukan beliau dengan khadijah seorang saudagar sukses.Begitu banyak beliau memberikan kita pelajaran, salah satu dari sekian banyak pelajaran yang dapat kita ambil yaitu bahwa dalam berdagang yang kita cari bukan hanya sekedar keuntungan tapi juga kebahagiaan.
Kegiatan wirausaha akan menjadi petaka bagi pelakunya apabila melakukanya dengan cara cara yang diharamkan.
Di dalam hadits yg shohih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
(إن التجار يبعثون يوم القيامة فجارا إلا من اتقى الله وبر وصدق)
“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fi At-Tujjar no.1131)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H