Mohon tunggu...
Hanz Armand
Hanz Armand Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger - Undergraduate Student - Universitas Airlangga

Lahir di Jakarta, Indonesia, Mohammad Hanzalla Armand berusia 20 tahun dan sedang menempuh pendidikan di Universitas Airlangga, Surabaya. Menyukai hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan dunia, lifestyle, sosial budaya, ekonomi bisnis, musik, olahraga, teknologi, dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Historiografi Indonesia Universitas Airlangga: Review Film (Review and Insights)

24 November 2021   13:00 Diperbarui: 24 November 2021   13:12 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu yang menjadi tugas pada mata kuliah Historiografi Indonesia Universitas Airlangga adalah melakukan ulasan atau review terhadap suatu tayangan film yang diberikan oleh dosen. Berbagai film dengan tema dan topik yang terkait diberikan untuk dilakukan ulasan atau review oleh mahasiswa. Untuk yang pertama, diberikan film pendek (short film) berjudul Heiho Angkatan Laut 1943 Film Propaganda Pendudukan Jepang. Dalam film ini, mengisahkan tentang awal mula kependudukan Jepang di Indonesia, dan juga kegiatan Angkatan Laut (AL) Jepang di Indonesia, yang dibantu oleh banyak rakyat pribumi yang bergabung menjadi tentara Jepang. Dalam bagian awal film, disajikan sebuah teks yang memberikan penjelasan mengenai tujuan awal Jepang, yakni untuk menyebarkan ke seluruh bangsa Asia mengenai Gerakan 3A.

Terlihat dalam teks video itu berisi: “Dai Nippon jang berperang oentoek melepaskan segenap bangsa Asia dari perboedakan, telah menjapoe bersih kekoesaan Amerika, Inggeris, dan Belanda dari seloeroeh benoea Asia. Kini bangsa Asia hidoep dalam kemakmoeran. Akan tetapi, moesoeh masih teroes melakoekan serangan pembalasan mati-matian. Oleh karena itu, Dai Nippon djoega sedang beroesaha giat mempersatoekan segenap tenaga rakjat oentoek menggagalkan usaha moesoeh. Sekali-kali tidak boleh diberi kesempatan untuk menjajah benoea Asia kembali. Bangoenlah bangsa Indonesia. Mari kita berjoeang bersama-sama Dai Nippon”.

Seperti yang dapat diketahui, Gerakan 3A merupakan sebuah gerakan yang diciptakan oleh bangsa Jepang kepada seluruh negeri di Asia, termasuk Indonesia. Janji diberikan oleh Jepang bahwa mereka akan membebaskan seluruh bangsa Asia dari penjajahan atau perbudakan bangsa Eropa. Tujuan dari diciptakannya gerakan ini adalah supaya Jepang dapat memperoleh simpati dari bangsa Asia lainnya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada Jepang dalam melakukan perlawanan terhadap bangsa-bangsa barat. Patut dipahami, bahwa Gerakan 3A yang dibawa oleh Jepang mempunyai semboyan yang berjumlah tiga untuk dapat memberikan keyakinan terhadap bangsa Asia supaya turut serta bergabung dan memberikan bantuan dan dukungan kepada Jepang dalam melakukan perlawanan terhadap bangsa barat. Tiga semboyan tersebut diantaranya adalah Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia, dan Nippon cahaya Asia.

Pada saat yang bersamaan, pada periode tersebut tentara Angkatan Laut (AL) Jepang tidak lama datang di Indonesia dan melaksanakan kegiatan militer di Tanah Air. Jepang juga melakukan pembukaan pendaftaran untuk masyarakat pribumi Tanah Air agar bergabung dengan Heiho Angkatan Laut Jepang. Untuk menjaga kedaulatan Asia Timur Raya dari bangsa barat yang dianggap kejam, sadis, dan menyiksa bangsa Asia. Melalui kuatnya pengaruh berupa bujukan dari Gerakan 3A beserta semboyannya, tidak sedikit pemuda-pemuda Tanah Air yang bergabung menjadi anggota Heiho Angkatan Laut Jepang. Pemuda yang mengikuti Heiho dan bergabung dengan Tentara Angkatan Laut Jepang juga akan mengikuti berbagai peraturan dan aktivitas yang tidak berbeda dari tentara militer Angkatan Laut Jepang. Seperti biasanya mulai dari makan, olahraga, dan juga latihan yang berat setiap hari, seperti latihan untuk tentara Jepang.

Untuk Heiho, terdapat latihan yang terbagi menjadi dua tipe, yakni latihan di darat dan latihan di laut. Pada tipe latihan di darat, contohnya adalah seperti latihan menembak dan merangkak (shooting and crawling) layakya berperang, latihan dengan memanfaatkan pedang atau bambu (melee fighting) untuk berperang, latihan gulat (wrestling) untuk mengadu kekuatan fisik dan tenaga sesama tentara Angkatan Laut Heiho, dan juga latihan kerjasama tim (teamwork) dengan cara saling menjatuhkan lawan, untuk memberikan pengaruh kepercayaan diri dan peningkatan kerjasama tim serta ketangkasan tubuh tentara.

Selanjutnya, pada tipe latihan di laut, contohnya adalah berenang di kolam renang yang cukup panjang (long swimming) untuk melatih kemampuan para tentara Heiho dalam berenang di laut lepas. Terdapat juga pada tipe ini yaitu latihan menjaga dan mengemudi kapal yang sedang berlayar di laut lepas (ship driving and guarding), kemudian latihan mendayung perahu untuk melatih kekuatan tangan (rowing). Dari banyaknya latihan yang diberikan ini, tentunya memiliki tujuan yaitu untuk dapat meningkatkan fisik dan kekuatan tubuh tentara Angkatan Laut Heiho Jepang dalam melakukan perlawanan terhadap bangsa barat.

Untuk yang selanjutnya, diberikan film pendek lainnya yang berjudul Berita Film di Djawa yang dibuat oleh Nippon Eigasja Djawa no. 2 (1943). Pada film yang berdurasi pendek ini, memberikan sebuah kisah tentang kependudukan Jepang di Indonesia yang dimulai dari serangan Jepang terhadap pangkalan militer laut Amerika di Pearl Harbour pada tahun 1942, dimana berakhir pada kekalahan Amerika dan Inggris atas Jepang. Hal ini diumumkan oleh pidato salah satu petinggi jepang yakni Yamamoto Senden-Butjo. Pidato yang diberikan oleh Yamamoto Senden-Butjo ini berisi: “Dengan tidak menyerang Amerika dan Inggeris sampai Hantjoer tidak ada jalan jang sampoena oentoek mentjapai toedjoean dra’jat Asia. Djika kita tidak maoe menjerang Amerika dan Inggeris; tentoe mereka akan menjerang kita. Sekarang kita dalam jaman jang sangat penting, oleh karena 1000 000 000 drajat Asia akan soeboer atau roentoeh. 50 000 000 saudara-saudara Indonesia. Sekarang, saja minta pada kamoe, soepaja insiat sedalam-dalamnya dan berdirilah oentoek Bersatu dengan kita ; berikanlah kemaoan dan tenaga soepaja kemenangan jang gilang-gemilang dalam peperangan besar ini dapat terjtapai”.

Mengenai pidato tersebut, tidak dalam waktu yang lama langsung diberikan respon oleh Ir. Soekarno melalui pidatonya yang berisi: “Sodara-sodara mereka telah terbakar yang selalu merusak kesejahteraan dan keselamatan Asia dan juga keselamatan dan kesejahteraan serta keselamatan Indonesia yaitu mereka Amerika dan Inggris. Maka dari itu dalam peperangan Asia Timur Raya ini, maka segenap kita punya tenaga, tekat dan kemauan harus kita hancurkan Amerika dan Inggris, selama kekuatan Amerika dan Inggris tidak hancur lebur maka Asia dan Indonesia tidak akan selamat, karena itu semboyan kita sekarang adalah hancurkan kekuasaan Amerika, dan hancurkan kekuasaan Inggris. Amerika kita setrika, Inggris kita ringguk (3x)”.

Kemudian tidak lama setelah kejadian tersebut, kekuasan Belanda jatuh di Nusantara, hal tersebut dirayakan oleh seluruh rakyat Nippon dan Indonesia merayakan Hari Raya Kongfuset atau Hari Maulid Raya Yang Maha Mulia telah merdeka untuk kedua kalinya, dan untuk memberikan kesempurnaan pada Hari Raya ini, seluruh pulau Jawa menyebarkan semboyan hancurlah Amerika dan Inggris. Pada Hari Raya Kongfuset pun diseluruh pulau Jawa didirikan barisan yang terdiri dari para penduduk untuk menjaga keamanan pulau Jawa dan upacara pembukaan di Jakarta serta membacakan sumpah dalam menjalankan kewajiban mereka dengan sungguh-sungguh kepada tuan Yamamoto. Selanjutnya, situasi dan kondisi dalam pembacaan sumpah pun berjalan dengan lancar serta diiringi dengan antusias yang meriah oleh rakyat pribumi.

Terdapat beberapa hal yang terjadi semenjak periode kependudukan Jepang di Indonesia, beberapa diantaranya meliputi dibukanya sekolah tabib tinggi di Jakarta yang telah ditutup oleh bangsa Belanda, dibuka lagi dibawah pimpinan para tabib-tabib Nippon yang termashyur di seluruh dunia. Pada hari maulid yang mulia se-Indonesia, para pembesar-pembesar tinggi para tabib turut serta menyaksikan pembukaan sekolah tabib tinggi, dimana para calon tabib Indonesia akan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh disertai penuh harapan untuk memegang kesehatan rakyat Indonesia di dalam tangan mereka sendiri. Selanjutnya, sesudah itu terdapat pembukaan jembatan baru di Tangerang dengan selamat, yang telah dirusak oleh tentara Belanda untuk memberikan penghalangan terhadap perjalanan tentara Nippon, sebab tentara Nippon akan bekerja sama dengan masyarakat Tanah Air. Kemudian, terdapat juga pendirian stadium dengan luas lapangan olahraga yang besar di kota Magelang, dan pada tanggal 20 April, diselenggarakan pembukan kegiatan lomba berbagai macam olahraga untuk memberikan rasa solidaritas akan baik kerukunan, maupun semangat penduduk Indonesia.

Terakhir dan yang tidak kalah pentingnya, pada periode pendudukan Jepang terdapat pemuda pada zaman baru dengan perbedaan yang dapat dikatakan cukup signifikan, terlihat dari cara mereka berjalan. Mereka melakukan gerakan berjalan dengan penuh semangat dan tegak, dimana hal itu terdapat pada perayaan Fengyuset di seluruh pulau Jawa dimana telah didirikan barisan pemuda ini mereka diberikan bendera pasukan oleh paduka tuan kungseka, mereka dilakukan pengdinasan untuk memperkuat diri sendiri untuk menjaga tidak hanya terhadap pulau Jawa, namun juga di seluruh rakyat Tanah Air Indonesia, serta juga membantu Jepang dalam menghadapi perang Asia Timur Raya dan Blok Sekutu. Lalu, pada akhirnya dilakukanlah pembacaan akan janji pembentukan pasukan ini yang berdiri pada 3 oktober 1943, yang dimana dapat dikatakan sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan PETA (Pembela Tanah Air).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun