Mohon tunggu...
Jejak Hati
Jejak Hati Mohon Tunggu... -

seorang biasa yang sedang belajar mentertawakan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Larik-larik Syair Suara Hati "Edelweiss"

28 Maret 2012   06:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini hanya sekedar Puisi,Sekali lagi ini hanya sekedar puisi.
Saat di mana suara hati terungkapkan,terwakili pada larik larik syair kata.

Kala bermacam warna rasa emosi jiwa terlukiskan,Menangis,terbahak,kecewa,kesedihan bahkan amarah sekalipun.

Dan inilah caraku meluapkan,ketika mereka berubah seketika menjadi "buta" dan "Tuli",atau ketika mereka "Menghilang" pada suatu keadaan di mana aku membutuhkan.

Note: Dramatisasi musik di sini tidak bermaksud untuk sebuah Plagiarisme

EDELWEISS

Ingin kupeluk tubuhmu saat emosi membakar hati.

Merasakan kesejukan kasih mu.

Menyusuri kanal-kanal cinta di dalam hati mu.

Mendamaikan diri di atas kerinduan tak bertepi.

Pada dirimu yang begitu istimewa.

Tetapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun