Mohon tunggu...
Hany Kurnia
Hany Kurnia Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala Sekolah di TK PGRI Mojokerto. Saya menempuh pendidikan tingkat Sarjana di Universitas Terbuka dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini. Kemudian pada tahun 2019 melanjutkan studi di UMS dengan jurusan Magister Psikologi. Saya sangat tertarik pada dunia menulis, wisata kuliner dan musik.

Menjangkau batas dunia dengan tulisan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Modul 1.4 Budaya Positif

18 Agustus 2024   19:19 Diperbarui: 18 Agustus 2024   19:42 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal ini disusun sebagai bahan refleksi atas pengalaman saya setiap dua minggu sekali selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Sebagai Calon Guru Penggerak, Saya diharuskan untuk mampu merefleksikan diri sehingga mendorong kemampuan saya dalam mengaitkan pemahaman saya terhadap teori dan praktik yang telah dilakukan. Serta untuk mengasah keterampilan dalam melakukan evaluasi pada sebuah topik secara kritis.

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.4, berikut adalah refleksi saya menggunakan model 2 DEAL : Description, Examination and Articulation of Learning

Description : Pada modul 1.4 ini saya mempelajari tentang budaya positif yang perlu diterapkan di Sekolah. Konsep budaya positif yang dimaksud berdasarkan konsep perubahan paradigma stimulus respon ke teori kontrol serta nilai-nilai kebajikan universal. Dalam modul ini juga memuat tentang disiplin positif, keyakinan kelas, hukuman dan penghargaan, 5 kebutuhan dasar manusia restitusi dengan 5 posisi kontrol guru serta segitiga restitusi dan menerapkannya di Sekolah dan berpihak pada murid.

Examination : Sebelum mempelajari modul 1.4 ini saya berpikir bahwa hukuman itu efektif untuk membentuk karakter murid. Setelah mempelajari modul.14 saya lebih memahami bagaimana pentingnya mewujudkan budaya positif di Sekolah. Tentang bagaimana merancang sebuah sistem di sekolah yang mampu menciptakan lingkungan positif dan mendukung pembelajaran yang berpihak pada murid yang sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara. Hukuman bersifat satu arah, dari pihak guru yang memberikan, dan murid hanya menerima suatu hukuman tanpa melalui suatu kesepakatan, atau pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau sesudahnya. Beberapa dampak penerapan hukuman yang dirasakan oleh murid antara lain murid merasa tidak nyaman dalam jangka waktu panjang, murid sebagi korban dari ketidak adilan, murid tersakiti, perilaku agresif meningkat, peraturan hanya dipatuhi ketika berada di lingkungan sekolah tidak berlanjut di kehidupan masyarakat luas, murid membenci peraturan.

Articulation of Learning : penerapan yang akan saya lakukan dalam menguatkan pemahaman saya mengenai disiplin positif antara lain :

  • menyampaikan pada guru dampak pemberian hukuman pada murid
  • mendiskusikan dengan guru tentang penerapan keyakinan di kelas
  • membuat keyakinan kelas dengan murid, guru, dan orang tua
  • menerapkan restutusi sebagai solusi untuk proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan

Demikian jurnal refleksi dwimingguan ke-4 saya dalam mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan 10. Tetap optimis dan semangat mengikuti kegiatan selanjutnya. Salam Guru Penggerak.

Salam Guru Penggerak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun