Mohon tunggu...
Rina Sulistiyoningsih
Rina Sulistiyoningsih Mohon Tunggu... -

Seorang Wanita Biasa, campuran Jawa dan Padang... Lahir di Sentani, Irian jaya..menghabiskan masa sekolah di Pontianak lalu lanjooot ke Malang..Sekarang lagi menikmati kesuksesan hidup... menyusuri setapak...sesekali menoleh kanankiri, berhenti sesaat di persimpangan, tak ingin larut dalam titik beku.... menatap masa depan dan meraih impian.... Wanita Single yang 'gila kerja' sampe lupa mandi hehehe... suka menulis puisi dan cerpen sejak bergabung dengan www.kemudian.com dua tahun yang lalu dan bercita-cita ingin punya buku sendiri.... semoga....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Nasi Kuning yang Kita Santap Pagi Ini

28 Juli 2010   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hambar memang, pedas asinnya tak cukup membuat lidahku bergeliat lahap
Hanya jeda yang membuat segalanya terlumat

Menjadi gelisah yang makin resah
Meski emosi sesaat rebah
Dalam detik-detik mata yang basah
Bukan semata karena lelah
Bukan pula porsinya terlalu ruah
toh sejak matahari enggan muncul di pagi yang gerimis ini gundah lebih dulu bertandang

Tentang Nasi Kuning yang kita santap pagi ini
membawa sebagian kisah kita
bukan tentang hilang asa cinta
tapi berbicara tentang rasa yang tersimpan erat dalam kuningnya

yang menyimpan kepedihan
berasa entah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun