Di gunung Kawi ini terdapat 2 makam orang2 yg soleh, yg dikenal dg istilah Pesarean Eyang Gunung Kawi. Nah.. dilokasi pemakaman / pesarean inilah aktifitas pesugihan gunung Kawi terjadi.
Yang disebut Eyang Kawi ada dua sosok (2 orang) yg manunggal / bersinergi menjadi 1 kekuatan. Kedua sosok tsb bernama (nama panggilan) Eyang Sujo dan Eyang Djugo. Siapa mereka? Silahkan browse sendiri di google. Tulisan ini akan terlalu bertele2 jika harus mencantumkan biografi / sejarah kedua sosok tsb.
Baca juga : Pesarean Gunung Kawi, Akulturasi Jawa dan Cina yang Tetap Lestari
Dimasa hidupnya, dipercaya oleh masyarakat sekitar, bahwa Eyang Kawi memang banyak membantu masyarakat dalam hal kemakmuran. Misalnya jika ada hama menyerang lahan pertanian, maka masyarakat sekitar akan meminta bantuan doa Eyang Kawi, atau datang musim kemarau yg berkepanjangan, atau juga membantu orang2 yg terlibat dlm masalah ekonomi, dll.
Karomah / kelebihan yg dimiliki oleh Eyang Kawi masih ada dan dipercaya masih tetap bisa membantu orang2 yg sedang dlm kesulitan ekonomi.
Penulis juga percaya dg karomah ini, dan tidak heran jika dikemudian hari lokasi pesarean Eyang Kawi dijadikan salah satu tempat pesugihan.
Pesugihan gunung Kawi termasuk jalur hitam atau jalur putih?
Setelah penulis uraikan diatas mengenai karomah yg dimiliki oleh Eyang Kawi, pasti pembaca sdh bisa menebaknya sendiri. Jelas sekali, bahwa Eyang Kawi adalah orang soleh, dan karomahnya adalah tanda2 kekuasaan Tuhan. Karomah Eyang Kawi bukan berasal dari Jin, Dedemit, Siluman, Prewangan, Hantu, dll. Dapat disimpulkan, pesugihan gunung kawi beraliran putih.
Bagi yg melakukan pesugihan ini, mereka berwasilah melalui Eyang Kawi (istilahnya mengharap berkah kebaikan) yg terpancar dari karomah Eyang Kawi.
Baca juga : Instagramabel Pahatan Gunung Kawi, Tersembunyi di Balik Lembah Ubud
Mitos makan tumbal manusia