Mohon tunggu...
hanya opini
hanya opini Mohon Tunggu... Freelancer - sharing wacana yg bersifat opini

_| kita terdiri lebih dari 1000 etnis suku bangsa yg berbeda & punya lebih dari 700 bahasa yg juga berbeda, maka jagalah perbedaan itu |_

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alternatif Cara Mencari Calon Presiden untuk Masa Depan

27 Juni 2019   02:24 Diperbarui: 27 Juni 2019   03:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana seandainya negara membentuk tim khusus yg bertugas utk mencari bibit/calon2 presiden utk masa yg akan datang.

Tim khusus ini terdiri dari gabungan berbagai elemen bangsa. Misalnya ada dari kalangan akademisi, profesional, cendekiawan, ahli agama, tokoh masyarakat (adat), mungkin juga ada bantuan dari polri, tni dan elemen lainnya.

Tim khusus akan mencari informasi siapa & keberadaan calon2 yg layak tsb. Lalu menyusun metode sistem seleksi kandidat secara transparan dan bisa dipertanggungjawabkan, baik secara akademis ataupun secara etika & nilai2 moral dimasyarakat.

Dari puluhan atau ratusan calon yg didapat oleh tim khusus tsb, maka akan diseleksi sampai terpilih 1, 2, atau 3 kandidat yg layak.

Kandidat hasil seleksi tsb lalu diserahkan kpd publik dan diserahkan kpd partai2 utk dipilih.

Tentu saja, kandidat diberi kebebasan mutlak apakah ingin maju secara independen (krn dia adalah hasil seleksi tim khusus), atau boleh bergabung dg partai2 yg ada.

Pada waktu akan pemilu, maka kandidat2 tsb sdh jelas akan terdaftar di kpu.

Dg cara seperti ini, dapat dipastikan kita akan mendapatkan calon2 pemimpin yg bisa dipertanggungjawabkan.

Apabila rakyat salah memilih seorang pemimpin, maka yg salah bukan pemimpin tsb, tapi rakyat itu sendirilah yg harus bertanggung jawab dlm menggunakan hak pilihnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun