Daerah Istimewa Yogyakarta -- selalu terselip keistimewaan di kotanya senada dengan julukannya. Banyaknya turis lokal dan luar yang berdatangan membuat kota ini tak sepi akan wisatawan.
Terkenal dengan kebudayaan Jawa yang pekat sehingga memiliki banyak peninggalan yang mempunyai sejarah kahuripan seperti Kraton, Tamansari, dan Alun-alun.
Yap Alun-alun, bukan hanya 1 tetapi kota ini memiliki 2 Alun-alun, yang dinamai Alun-alun Kidul dan Alun-alun Utara. Tak jarang jika banyak wisatawan yang datang tuk sekedar penasaran hendak menginjak tanah Alun-alun dan mengabadikan foto disana.
Jika Alun-alun Utara keberadaanya terletak di tengah antara Keraton Ngayogyakarta, Masjid Gedhe Kauman, Museum Sonobudoyo, dan Pendopo lawas. Di sisi lain terdapat Alun-alun Kidul yang terletak dekat dengan objek wisata Tamansari. Namun, sama-sama identik dengan pohon beringin kembarnya.
Siapa sangka ternyata di sekitaran Alun-alun Kidul terdapat surga street food yang lengkap dan selalu ramai pengunjung. Terletak di jalan Langenastran Kidul, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. PSL "Pasar Sore Langenastran" begitu orang-orang menyebutnya.
Pasar sore yang buka dari pukul 16.00 sore -- 21.30 malam ini menyediakan suguhan banyak sekali gerobak orang berjualan. Kiranya menjadi sarana "healing" bahasa gaulnya, untuk orang-orang Jogja dan sekitarnya.
Sembari menikmati jajanan serta pemandangan sore beringin kembar di Alun-alun Kidul dan sendau gurau tawa bersama keluarga, teman, atau pacar. Pasar yang terkenal saat bulan Ramadhan tersebut kini masih menjadi banyak jujukan orang-orang sampai sekarang.
Sebab sudah menjadi salah satu ikon penting Jogja, yaitu Alun-alun Kidul. Maka tak perlu susah payah warga Jogja asli untuk pergi berdatangan kemari.
Pasar sore yang menyuguhan banyak gerobak makanan dan minuman bak surga street food ini lagi-lagi membuat kalap banyak pembelinya, sehingga jadi kebingungan hendak membeli apa dan berapa.