Belum juga berlalu pandemi covid-19, masyarakat dunia kembali dibuat risau dengan munculnya penemuan penyakit hepatitis yang misterius.Â
Tentunya penyakit tersebut juga berbahaya bagi penderitanya, sehingga dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan benar dan cepat.
Baru-baru ini dunia kesehatan digegerkan kembali dengan munculnya kasus balita yang terinfeksi penyakit hepatitis,
namun dalam kasus tersebut penyakit hepatitis yang menginfeksi penderitanya belum diketahui secara pasti jenisnya, dalam pemeriksaan yang dilakukan berbagai ahli di dunia dalam virus hepatitis varian A-E dalam pemeriksaan laboratorium tersebut.
WHO terus memberikan informasi terbaru terkait dengan asal muasal penyakit tersebut. Gejala, pencegahan, dan juga beberapa informasi ilmiah lainnya terkait penyakit tersebut yang tentunya telah dilakukan riset secara ilmiah terlebih dahulu sebelumnya.Â
Hingga saat ini penyebab infeksi virus hepatitis tersebut belum diketahui secara pasti, dengan begitu WHO memberikan anjuran secara resmi terkait penanganan dan pencegahan penyakit yang sudah masuk daftar menjadi kejadian luar biasa ini.
Data dari badan kesehatan dunia (Word Health Organization/WHO) melaporkan sudah lebih dari 20 negara yang melaporkan kasus hepatitis yang serupa. Adapun negara-negara yang telah melaporkan kejadian tersebut kepada WHO diantaranya adalah sebagai berikut :
Penyakit hepatitis ini pertama kali ditemukan kasusnya di Inggris Raya, WHO pertama kali menerima laporan Inggris Raya terkait temuannya pada tanggal 5/04/2022. Dalam laporannya Inggris Raya menyatakan bahwa sepuluh orang warganya yang masih balita terinfeksi virus hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya pada anak usia 11 bulan -- 5 tahun di periode Januari hingga bulan Maret 2022 di Skotlandia tengah.
Kemudian Belgia juga melaporkan terkait temuannya yang melaporkan warga negaranya ada yang terinfeksi virus hepatitis tersebut.Â