Mohon tunggu...
Hany Ahyun Usadani 21104080006
Hany Ahyun Usadani 21104080006 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

jalan-jalan, edukasi, hiburan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tamu Tak Diundang di Jalanan Jogja

8 Juni 2024   13:41 Diperbarui: 8 Juni 2024   14:00 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Banyak permasalahan lingkungan yang terjadi di sudut Kota Yogyakarta. Salah satu dari sekian banyak permasalahan lingkungan tersebut berada di sepanjang jalan sebelah utara Balai Yasa, Demangan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sudah sekitar seminggu terakhir ini mulai tanggal 1 Juni sampai 7 Juni 2024 sampah bertumpuk yang berada di sepanjang jalan sebelah utara Balai Yasa belum ditangani. Terdapat dua titik tumpukan sampah di pinggir jalan di sebelah utara Balai Yasa. Selama kurang lebih 3 bulan terakhir, memang sampah di jalanan tersebut sering menumpuk tetapi DLH (Dinas Lingkungan Hidup) biasanya mengangkut sampah-sampah tersebut secara teratur. Akan tetapi, sudah satu minggu sampah-sampah tersebut belum ditangani.

Di sepanjang jalan sebelah utara Balai Yasa ada berbagai macam jajanan yang dijual. Jajanan yang dijual berupa makanan dan minuman seperti: mie ayam, bakso, es doger, es cincau, soto, batagor, somay, rujak, dan masih banyak lagi. Biasanya di sekitar sana terdapat banyak pembeli yang membeli makanan dan minuman tersebut. Penyebab penumpukan sampah tersebut masih belum diketahui berasal dari mana. Apakah dari warga sekitar, atau dari pedagang-pedagang yang berada ditempat lain, atau dari masyarakat umum. Akan tetapi, dengan adanya sampah-sampah yang menumpuk tersebut, mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan masyarakat dan pengguna jalan serta pembeli menjadi tidak nyaman.

Dampak dari adanya sampah yang menumpuk di sepanjang jalan tersebut diantaranya:

  • Menganggu pengguna jalan : Sampah yang menumpuk setiap harinya bertambah dan menyebabkan penumpukan yang menganggu pengguna jalan. Sampah-sampah tersebut sampai berterbangan dan memakan bahu jalan. Jadi, dengan adanya sampah dipinggir-pinggir jalan tersebut mengakibatkan pengguna jalan menjadi tidak nyaman dan menganggu jalannya lalu lintas.
  • Menyebabkan bau tak sedap : Sampah yang menumpuk terlalu banyak mengakibatkan bau tak sedap keluar dari tumpukan-tumpukan sampah tersebut. Selain itu, sampah-sampah tersebut mengakibatkan banyak lalat berdatangan. Ketika melewati jalan tersebut, baiknya menggunakan masker karena baunya yang sudah tidak tertolong. Bagi orang yang tidak tahan bau tidak sedap bisa sampai muntah-muntah.
  • Tidak enak dipandang : Selain menimbulkan bau tidak sedap, sampah-sampah yang menumpuk tersebut membuat pemandangan pinggir jalan menjadi tidak enak dipandang. Padahal di sekitar jalan tersebut terdapat banyak pohon-pohon besar yang rindang dan dapat menambah estetika jalan.
  • Menganggu kesehatan : Selain hal-hal diatas, tumpukan sampah yang belum ditangani selama berhari-hari mengakibatkan pencemaran lingkungan. Dari pencemaran lingkungan tersebut mengakibatkan kesehatan manusia maupun makhluk hidup di sekitar dapat terganggu. Sehingga berdampak pada kesehatan pernafasan maupun pada kesehatan pencernaan. Lalat-lalat yang berterbangan di sekitar jalan tersebut dapat hinggap ke makanan dan minuman yang dibeli pembeli serta dapat berdampak pada kesehatan pencernaan.

Melihat hal-hal tersebut, tentunya dibutuhkan penanganan yang cepat dan tepa t. Pemerintah Kota Yogyakarta harus segera menangani pencemaran lingkungan tersebut sebelum terjadi hal-hal yang berakibat fatal. Masyarakat juga harus menyadari bahwa penggunaan sampah plastik harus dikurangi dan wajib membuang sampah pada tempatnya. Dalam penanganan tumpukan sampah tersebut tentunya dibutuhkan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Jika hanya pemrintah saja yang bekerja, maka sampah-sampah tersebut tetap tidak akan dapat tertangani dengan baik. Begitu pula sebaliknya, ketika hanya masyarakat saja yang mencoba mengurangi sampah, tetapi pemerintah diam saja ama saja sampah-sampah tersebut akan kurang penanganan. Maka dari itu, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam penanganan sampah ini sangat penting dan harus dilakukan secara berkala dan berlanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun