Bulan Ramadhan 1445 H tinggal menghitung hari saja, ada yang pelaksanaan awal puasa Ramadhan tanggal 11 Maret 2024 ada juga yang pelaksanaan awal puasanya tanggal 12 Maret 2024. Penetapan kalender hijriyah yang ditetapkan oleh Muhammadiyah yaitu jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Sedangkan penetapan kalender hijriyah yang ditetapkan oleh Kementrian Agama RI jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Perbedaan penetapan tanggal awal puasa Ramadhan sudah sering dialami dari tahun ke tahun. Hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Indonesia dan seluruh warga negara Indonesia sudah saling menghargai adanya perbedaan tersebut.
Salah satu dusun di Kecamatan Moyudan yaitu Dusun Jowahan melaksanakan awal puasa Ramadhan mengikuti penetapan dari Muhammadiyah. Sebelum pelaksanaan puasa Ramadhan, Ikatan Remaja Masjid At-Taqwa Jowahan atau biasa disebut IRMAT melakukan beberapa persiapan sebelum bulan Ramadhan. Salah satunya yaitu tentang teknis dan pembagian jatah yang memberikan makanan takjil. Sebelum menentukan jadwal pemberi makan takjil, panitia ramadhan yaitu IRMAT membagikan angket untuk menentukan gabungan Kepala Keluarga (KK) yang akan dijadwal. Setelah mengisi angket, panitia ramadhan yaitu IRMAT akan membuatkan jadwal dan menempelkannya di papan informasi masjid.
Pemberian makanan takjil di Dusun Jowahan sudah dilakukan secara turun-temurun dan terus dikembangkan. Dahulu yang menu makanan takjilnya berupa snack jajanan pasar, sekarang menjadi makanan berat seperti; nasi ayam, bakso, soto, sate, dan lain sebagainya. Dahulu yang awalnya satu hari satu KK yang memberi takjil sekarang menjadi gabungan beberapa KK karena bertambahnya warga dusun dari tahun ke tahun. Selain itu, dahulu pemberi makanan takjil dan jaburan malam dipisah sekarang untuk jaburannya cukup memberikan iuran uang saja di setiap KK.
Selama 30 hari puasa Ramadhan, biasanya menunya bervariatif, beragam, dan sesuai kemampuannya masing-masing. Panitia ramadhan tidak pernah menentukan menu takjil yang akan diberikan. Jumlah makanan takjil yang diberikan kurang lebih sejumlah 120 bungkus makanan. Penerima takjil di Masjid At-Taqwa Jowahan juga beragam, mulai kalangan anak-anak sampai orang tua. Para pemberi takjil di Masjid At-Taqwa Jowahan terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga menengah, keluarga menengah ke atas, dan keluarga muda.
Menu makanan selama 30 hari harga setiap bungkusnya hampir sama antara pemberi takjil yang satu dengan yang lainnya. Padahal, panitia ramadhan sudah menyampaikan bahwa pemberian makanan takjil itu sesuai kemampuan dan tidak ada paksaan dari siapapun. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah pembungkus makanannya menggunakan bahan selain plastik. Akan tetapi, nyatanya di Dusun Jowahan sendiri masih banyak warga yang memberikan makanan takjil karena melihat menu makanan dari pemberi takjil sebelumnya.Â
Sebenarnya hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif karena sifat saling bersaing dalam pemberian makanan takjil. Dampak positifnya yaitu adanya saling bersaing dalam kebaikan sedangkan dampak negatifnya yaitu adanya dorongan untuk memberi makanan takjil tidak sesuai kemampuannya karena melihat kemampuan dari orang lain. Adanya sifat saling bersaing tersebut karena ego masing-masing yang ingin memberikan minimal setara dengan yang lain atau bahkan lebih baik dari pemberi takjil yang lain.
Padahal sejatinya tujuan pemberian makanan takjil di Masjid At-Taqwa Jowahan adalah untuk mempersatukan rasa persaudaraan dan kebersamaan saat berbuka puasa dari semua kalangan di Dusun Jowahan. Selain itu, berfungsi juga sebagai sarana untuk menyalurkan sedekah takjilan yang ditujukan untuk seluruh warga Dusun Jowahan terutama jamaah Masjid At-Taqwa Jowahan.
