Tiada habisnya berbicara tentang kota istimewa ini, apalagi tempat nongkrongnya, yang dipenuhi dengan banyak mahasiswa tuk sekedar healing atau bahkan mengerjakan tugas-tugas kampus.
Tempat nongkrong dengan konsep aesthetic nampaknya sudah menjamur, hampir dimana-mana mengusung tema seperti itu. Tetapi, bagaimana dengan tempat nongkrong ala food court dengan ruang kreatif UMKM?
Betul-betul sebuah tema unik yang jarang kita jumpai, "Jawir Space creative-communal-timeless" contohnya, tempat nongkrong baru di jogja ini bukan lah hanya sekedar tempat nongkrong saja, namun ada maksud tersembunyi dibaliknya.
Melibatkan generasi milenial dalam pengelolaan UMKM sangatlah perlu, tuk menggerakkan kaum muda milenial dengan sejuta kreatifitasnya. Oleh karena itu Jawir space menawarkan tiga hal unsur didalamnya yakni ; creative, communal, dan timeless.Â
Unsur nilai creative bertujuan untuk memanifestasikan dengan menggaet kaum muda kreatif juga beberapa UMKM dengan semangat yang serupa. Lalu unsur nilai communale bertujuan untuk menyemarakkan dengan mengajak beberapa komunitas budaya serta para kaum muda tuk bergotong royong dalam hal pelestarian tradisi kebudayaan yang semakin menipis di era modernisasi. Berikutnya, unsur nilai timeless bertujuan tuk menunjukkan bahwa tak ada Batasan tuk siapapun berkunjung kesana.
Tepat berada di bekas tempat parkir hotel legendaris, yaitu hotel Brongto. Di jalan Suryodiningratan No.26, Mantrijeron, Yogyakarta. Tempat nongkrong ini telah diresmikan mei setahun lalu. Dengan penangungjawab bisnis, Emilio Perdana Ambran. Jawir space merupakan salah satu dari banyak unit usaha dibawah PT Bala Krama Indonesia, begitu informasinya.
Menghadirkan ruang kreatif yang mendukung semangat industri seperti UMKM, budaya, dan digital. Jawir Space adalah pintu gerbang kaum muda milenial tuk berkenalan dengan warisan budaya. Dan mengapa dinamai "Jawir" ? diharapkan nantinya agar kaum muda tertarik akan kebudayaan sembari nongkrong asik.
