Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sholat Berjamaah dan Demokrasi

26 Februari 2015   16:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tuntunan Islam menyangkut banyak hal dari politik hingga budaya. Banyak ritual dalam Islam yang mengandung hikmah tersembunyi. Salah-satunya adalah shalat berjamaah. Shalat adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhan. Shalat merupakan hubungan intim antara Tuhan dan Manusia. Di dalam shalat, seorang hamba menghadapkan dirinya secara tulus ikhlas kepada Tuhan. Tuhan hadir dalam hati seorang hamba dan akan menjawab segala doa hamba itu.

Makna harfiah shalat adalah doa. Di dalam ritus sholat, ada banyak doa dan bacaan yang harus diucapkan sebagai sarana untuk memuji dan meminta kepada Tuhan. Di dalam shalat ada permohonan kebaikan, kesehatan, keselamatan, rizki, dan lain sebagainya. Bacaan-bacaan dalam shalat ditujukan untuk menghadirkan Tuhan di dalam hati seorang hamba.

Selain mempunyai makna yang sangat individual, shalat juga dapat dilakukan secara sosial atau berjamaah di masjid atau mushola. Sesungguhnya ada banyak pelajaran tersembunyi mengenai shalat berjamaah.

Pertama, shalat mengajarkan seorang muslim untuk selalu berinteraksi sosial antara sesama muslim. Shalat berjamaah mengajarkan seorang muslim untuk saling bersilaturahmi dengan muslim lainnya. Silaturahmi atau menyambungkan kasih-sayang merupakan sarana perekat antar muslim dalam hubungan yang diridhoi Allah. Selain itu, dengan bersilaturahmi diharapkan seorang muslim dapat membantu saudaranya yang lain. Shalat berjamaah menghapuskan ego keakuan, perasaan sombong, dan individualisme. Dalam jangka panjang, diharapkan akan timbul semangat kebersamaan di antara sesama anggota komunitas muslim di suatu daerah.

Kedua, shalat berjamaah mengajarkan persamaan harkat dan martabat manusia di hadapan Tuhan. Ketika kita shalat berjamaah, tanpa sadar kita bersampingan dengan banyak manusia dari beragam latar belakang, baik kultur, kelas sosial, ras, dan etnik. Shalat berjamaah mengajarkan egalitarianisme.

Ketiga, shalat mengajarkan berdemokrasi dengan benar. Di dalam aturan fikih sholat berjamaah, seorang imam haruslah memiliki kriteria tertentu yang disepakati oleh semua makmum shalat, seperti harus paling fasih bacaannya, lebih tua, lebih banyak hafalannya, lebih berilmu, atau lebih bersih pakaiannya. Hal ini dimaksudkan agar imam yang ditunjuk dapat membimbing makmumnya.

Selain itu, seorang imam harus memperhatikan kondisi makmum-makmum sholat. Disunnahkan untuk memperpendek shalat apabila di antara makmum ada orang tua, orang sakit, orang yang sedang ada keperluan, atau orang lemah. Seorang imam harus mengaturkan shalatnya agar tidak tepat bagi jamaahnya tanpa kehilangan kekhusyukan shalat. Keempat, shalat berjamaah merupakan fondasi masyarakat muslim. De

Di berbagai wilayah yang berbudaya Islam, seperti di Aceh, Minang, Jawa, Banjar, Sunda, dan Bugis, kedudukan masjid sebagai tempat shalat berjamaah memiliki peran yang sangat penting di dalam adat. Adat dan agama menjadi tidak terpisahkan dan saling mengisi.

Demikian, beberapa hikmah shalat berjamaah. Sempatkanlah shalat berjamaah beberapa kali dalam sehari. Lakukanlah semampunya, karena Allah tidak akan membebani seorang hamba, kecuali sebatas kemampuannya.

Wallahu a’lam bishawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun