Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Money

Demokrasi Ekonomi dan Ketimpangan Sosial

12 Agustus 2017   17:56 Diperbarui: 12 Agustus 2017   19:54 3204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bangsa Indonesia telah memilih demokrasi liberal sebagai sistem politik dan liberalisme sebagai ideologi ekonominya. Liberalisme cenderung pada mekanisme pasar. Bahkan liberalisme menentang campur tangan negara dalam perekonomian. Liberalisme lebih mengejar pertumbuhan ekonomi daripada pemerataan pendapatan. Hal ini sudah terjadi sejak lama sejak zaman Orde Baru.

Pemerintah sudah mengeluarkan banyak dana untuk memerangi kemiskinan. Namun rakyat miskin jangan dimanjakan begitu saja. Rakyat miskin harus dibangkitkan motivasinya untuk dengan daya sendiri untuk keluar dari jeratan kemiskinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun