Mohon tunggu...
Hanif Adnan
Hanif Adnan Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa siapa

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencintai

15 September 2024   20:10 Diperbarui: 15 September 2024   20:12 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENCINTAI

Kubuka lemari jati tua
Di pojok ruang peradaban manusia
Peradaban yang berjubahkan hedonisme
Peradaban yang berkaca mata matrialisme

Ku ambil pelan-pelan manuskrip tua berdebu
Ku buka pelan-pelan lembaran demi lembaran
Masih terbaca jelas tulisan tangan dari seorang Muhibbin
Keikhlasan yang melintasi waktu ratusan tahun lalu

Semerbak harum kasturi surga memanjakan hidung
Keluar dari halaman-halaman manuskrip tua
Yang mengiringi cerita Sirah Nabawiyah
Dari seorang Rosul berakhlak mulia yang sangat mencintai umatnya
Tak terasa air mata ini menetes

Yaa Rosulullah
Yaa Habiballah
Ijinkan aku mencintaiMu
Walau diri ini penuh dosa
Di peradaban manusia yang sudah mulai melupakanMu

MencintaiMu sampai nafasku yang terakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun