Mohon tunggu...
Hanif Adnan
Hanif Adnan Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa siapa

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyum yang Terkikis

8 Agustus 2022   22:36 Diperbarui: 8 Agustus 2022   22:49 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SENYUM YANG TERKIKIS

Teori senyum itu mudah
Pojokan kanan bibir ditarik jempol
Pojokan kiri ditarik jari telunjuk
Itu kata si motivator 

Ah.. bukankah itu senyum kemunafikan
Senyum yang tidak menggambarkan kebahagiaan dari hati
Otot-otot muka tidak mengalirkan listrik kegembiraan
Senyum dalam duka hanya yang tertampilkan

Aku tersenyum di balik jendela
Melihat anak-anaku mengejar anak ayam
Dan ganti dikejar oleh induk anak ayam yang marah
Sungguh betapa lucunya
Tapi tiba-tiba air mataku menetes
Tak mengharapkan senyum keriangan ini berakhir untuk esok, lusa dan tahun depan

Nak.. ingin rasanya tangan ini memeluk dan melindungi selalu

Tapi di sana dan di sana darah tertumpah
Di tanah yang sudah malas menumbuhkan pohon rindang

Konstelasi dunia yang cepat berubah
Simpul-simpul potensi konflik dunia yang mulai membara
Peperangan yang sudah terjadi dan akan terjadi
Perekonomian dunia yang menurun tajam

Kepala ini tertunduk pasrah
Bertaqorrub pada Allah Jalla Jalaluh
Bersholawat pada Muhammad Rasulullah
Agar selalu hati ini selalu tersenyum.

Karya: Hanvincy Adnov Hanif Adnan
Bantul, 8 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun