Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) meluncurkan program pemberdayaan kaum dhuafa di Kp. Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga dhuafa dengan pendekatan sosial, ekonomi, dan keagamaan yang berlandaskan ajaran teologi Al-Ma'un.
Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu keluarga yang menjadi fokus program ini adalah keluarga Bapak Dadang (72) dan Ibu Tatik (82), yang bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan tidak menentu. Mereka tinggal di rumah kontrakan sederhana yang minim fasilitas dan harus menopang lima anggota keluarga lainnya. Selain tekanan ekonomi, keluarga ini juga menghadapi berbagai kesulitan, termasuk kecelakaan kerja dan ketidakadilan dalam penerimaan bantuan sosial. Kondisi ini mendorong mahasiswa UHAMKA untuk mengambil langkah konkret melalui program pemberdayaan.
Program pemberdayaan ini mencakup berbagai inisiatif, seperti pemberian peralatan usaha dan modal berupa keranjang belanja, gelas plastik, dan bahan makanan untuk mendukung usaha mandiri keluarga dhuafa. Selain itu, bantuan sandang dan pangan berupa kebutuhan pokok seperti beras, telur, mi instan, dan pakaian layak pakai juga disalurkan untuk meringankan beban hidup sehari-hari. Program ini dilengkapi dengan pelatihan keterampilan kewirausahaan yang bertujuan membantu keluarga memanfaatkan bantuan secara optimal dan berkelanjutan. Kegiatan program ini dimulai dengan observasi dan wawancara pada 1 Oktober 2024 untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi keluarga dhuafa, dilanjutkan dengan penggalangan dana melalui media sosial pada 8 Oktober 2024, dan ditutup dengan kunjungan kedua pada 24 Oktober 2024 untuk menyerahkan bantuan sekaligus melakukan evaluasi awal terhadap hasil program.
Ajaran Surah Al-Ma'un, yang menekankan pentingnya amal sosial sebagai bagian dari keimanan, menjadi landasan program ini. Mahasiswa UHAMKA berupaya mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam setiap aktivitas pemberdayaan, sehingga mampu memberikan dampak positif yang nyata. Program ini tidak hanya meningkatkan taraf hidup keluarga dhuafa, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kaum marginal. Dengan menggabungkan pendidikan, nilai keagamaan, dan aksi nyata, mahasiswa UHAMKA menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran strategis dalam membangun kesejahteraan masyarakat.
Program pemberdayaan ini diharapkan menjadi langkah awal dari lebih banyak inisiatif serupa di masa depan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H