Mohon tunggu...
Alfathiyyah Hanun Nafisah
Alfathiyyah Hanun Nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Obat Tradisional sebagai Transformasi Kesehatan

25 September 2024   19:53 Diperbarui: 25 September 2024   19:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-fathiyyah Hanun Nafisah/191241090

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan rempah-rempah terbesar didunia. Sejak ribuan tahun yang lalu, jalur perdagangan rempah sudah menjadi jalur yang sangat berdampak bagi Indonesia karena jalur inilah yang menghubungkan negara kita Indonesia dikancah Internasional. Jalur rempah juga menghubungkan nenek moyang kita yang berbeda suku, bangsa dan pulau sehingga membangun ikatan persahabatan, menjalin diplomasi dan asimiliasi budaya. 

Tak hanya itu, indonesia memiliki potensi hasil rempah dan tanaman obat tertinggi didunia, dari 40.000 tanaman obat didunia 30.000 -nya merupakan tanaman obat milik Indonesia. Hal ini akan sangat bermanfaat jika kita bisa mengembangkan tanaman obat dengan mengolah menjadi obat tradisional  yang bisa kita pasarkan secara multinasional karena tidak diragukan lagi bahwa obat tradisional memiliki manfaat yang lebih banyak daripada obat-obatan modern.

Tren pola hidup dijaman globalisasi ini berubah menjadi back to nature atau yang artinya kembali ke alam atau yang dimaksud dengan menggunakan bahan-bahan alami dan tidak diolah dengan proses yang panjang sehingga masih utuh kekhasiatannya. Perubahan itu juga merambah masuk kedalam sector kesehatan dibidang pengobatan. Namun, sebagian orang mungkin bertanya mengapa kita harus kembali menggunakan obat tradisional sebagai sarana pengobatan kita padahal terdapat obat masa kini yang juga tidak kalah ampuh atau dianggap mujarab untuk mengobati penyakit. Asumsi ini mungkin ditolak oleh sebagian orang yang khawatir dan cemas terhadap obat yang dianggap membahayakan dan merugikan kesehatan tubuh.

Tidak dapat dipungkiri bahwa obat ibarat dua mata pedang yang satu sisi memiliki banyak manfaat bagi kita tapi disisi lain juga sangat membahayakan bagi tubuh. Mengonsumsi obat terus menerus dapat menyebabkan tubuh menjadi toleran terhadap obat tersebut sehingga tubuh mengharapkan dosis yang lebih untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Selain itu, dampak mengonsumsi obat berlebihan dapat menyebabkan efek overdosis obat dan menjadi penyebab munculnya penyakit baru, seperti contoh laju pernapasan melambat, henti jantung, kejang, nyeri dada dan penyakit lain yang bisa timbul.

Melihat dampak mengonsumsi obat terus menerus kita harus segera mencari alternatif  pengobatan lain yang lebih aman dan efektif seperti obat-obatan tradisional karena obat-obatan tradisional memiliki segudang manfaat dan sangat minim efek samping. Tak hanya itu, mengonsumsi obat tradisional saat sehat atau sebelum sakit seperti  mengonsumsi minuman jamu juga baik untuk menambah imun dan menjaga stamina tubuh. Selain bisa untuk menjada stamina tubuh, obat-obatan tradisional juga memiliki harga yang sangat terjangkau karena bahannya yang alami dan mudah ditemukan di negara Indonesia yang kaya akan rempah ini.

Oleh karena itu, kita harus segera beralih ke pengobatan yang lebih sederhana untuk meminimalisir efek samping dan menjaga tubuh kita dari penyakit baru yang muncul sebab kita mengonsumsi obat yang salah. Transformasi pengobatan untuk masyarakat ini akan sangat berguna bagi rakyat dan negara karena mengingat negara kita diberi anugrah yang luar biasa oleh Yang Maha Kuasa unuk dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik agar bermanfaat di masa kini dan di masa yang akan mendatang.

KATA KUNCI: Efek samping, Indonesia, obat tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun