Al-fathiyyah Hanun Nafisah
191241090
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
 Sebelum berkembangnya dunia ilmu pengetahuan terdapat mitos Yunani kuno yang menceritakan seorang tokoh yang bernama Asclepius, orang yang pertama kali berhasil mengobati penyakit. Ia memiliki seorang asisten yang juga seorang istri Bernama Higea, tokoh yang ahli dalam bidang pencegahan dan peningkatan atau preventif promotive yang kini juga disebut kesehatan Masyarakat. Kemudian setelah beberapa abad perkembangan ilmu pengetahuan pada awal abad ke-18, ilmu kesehatan maasyarakat masuk kedalam ilmu kesehatan (kedokteran dan ilmu kesehatan Masyarakat). Awalnya masalah kesehatan dipandang sebagai masalah biologis namun pada abad ini bergeser menjadi masalah social yang komplek oleh sebab itu, diadakan konferensi dari 140 negara dan menghasilkan deklarasi Alma Atta yang didalamnya disepakati bahwa dalam rangka mencapai kesehatan diseluruh negara diadakan layanan kesehatan primer. Masuknya kesehatan Masyarakat di Indonesia berawal dari sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Berawal pada abad ke -16 pemberantasanya pandemi malaria oleh pemerintahan Belanda. Pada saat masa pemerintahan jendral Daendels tahun 1807 dilakukan pelatihan dukun bayi ddalam praktek persalinan untuk mengurangi angka kematian bayi. Kemudian pada tahun 1925, seorang petugas kesehatan pemerintahan Belanda bernama Hydrich melakukan pendidikan penyuluhan kesehatan di Purwokerto dan Banyumas karena tingginya angka kematian di daerah tersebut. Pada tahun 1927, sekolah kedokteran pribumi atau STOVIA menjadi sekolah kedokteran yang kini menjadi fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Sekolah tersebut mempunyai peran yang sangat besar menciptakan dan mengembangkan tenaga kesehatan masyarkat di Indonesia.
Ilmu kesehatan Masyarakat (public health) menurut Ikatan Dokter Amerika didefinisikan sebagai ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meingkatan kesehatan melalui usaha pengorganisasian Masyarakat. Ilmu kedokteran, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu lingkungan, psikologi dan Pendidikan adalah ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan Masyarakat juga memiliki pilar utama yaitu, epidimiologi, biostatistik, kesehatan lingkungan, Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, administrasi kesehatan, gizi Masyarakat, dan kesehatan kerja.
Harapan Indonesia untuk mengembangkan ilmu kesehatan Masyarakat sangat besar. Untuk mewujudkan harapan Indonesia tersebut didirikan sekolah Pendidikan ilmu kesehatan masyarakat yang salah satunya berada di Universitas Airlangga. Sejarah didirikannya fakultas kesehatan Masyarakat berawal dari perkembangan ilmu kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia. Pada awalnya, ilmu kesehatan Masyarakat termasuk bagian dari sekolah kedokteran Universitas Indonesia kemudian pemerintahan Belanda mendirikan sekolah kedokteran untuk warga pribumi bagian timur yang terletak di Jawa Timur yang didirikan di Universitas Airlangga. Pendidikan ilmu kesehatan Masyarakat merupakan bagian dari fakultas kedoketran yang diketuai oleh prof. Sabdoadi (1984-1994). Program studi Pendidikan kesehatan Masyarakat (S1) tahun 1984 hanya menerima lulusan D3 dan minimal bekerja selama 2 tahun dan lulus selama 4 semester. Pada tahun 1985, Fakultas Kedokteran Airlangga menerima lulusan SMA namun juga menerima lulusan D3 dan bekerja sama dengan 5 fakultas kesehatan Masyarakat di Indonesia, oleh sebab itu Fakultas Kesehatan Masyarakat hingga kini menerima mahasiswa untuk lulusan SMA. Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat diresmikan pada 9 September 1995 dan telah bergerak di dunia pendidkan selama 29 tahun untuk Indonesia.
KATA KUNCI: Ilmu, Kesehatan Masyarakat, Sejarah
Â
Â
Daftar Pustaka