Mohon tunggu...
Hanung Prabowo
Hanung Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Mencoba menjadi penulis

Planner. Father. Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kampung Wisata Jodipan, Bikin Warga Hidup Mapan

24 April 2018   15:11 Diperbarui: 24 April 2018   15:19 2624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan 3D (sumber : upstation.id)

Kampung Wisata Jodipan adalah kampung wisata pertama di Kota Malang yang sederetan rumah warga di tepi Sungai Brantas yang menampilkan dinding aneka warna yang tidak monoton dan menghasilkan pemandangan warna -- warni.  Kampung ini terletak di Jodipan berada di tepi Sungai Brantas. 

Kampung Wisata Jodipan ini terdiri dari dua bagian yaitu Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni. Lokasinya sangat strategis yaitu berada di dekat staisun kota Malang Baru, Alun -- Alun Merdeka Malang dan Alun -- Alun Tugu Malang.

Kampung Jodipan ini sangat menarik, beberapa rumah tempat tinggal warga dilukis dan dicat sehingga menghasilkan spot -- spot yang instagrammabel, tentunya dapat menarik pengunjung dan memutar perekonomian warga sekitar.

Lokasi Kawasan Wisata Jodipan, Malang (sumber : maps.google.com)
Lokasi Kawasan Wisata Jodipan, Malang (sumber : maps.google.com)

Kami berkesempatan mulai memasuki melalui Kampung Tridi. Tiket masuk Kampung Tridi yaitu Rp 3000,00 untuk pengunjung dan Rp 5000,00 untuk parkir motor.

Bagi pengunjung akan mendapatkan souvenir unik khas kampung tridi yang merupakan karya warga di kampung tersebut. Souvenir tersebut terbuat dari kapas dan kain yang dijahit memjadi beragam bentuk gantungan kunci. 

Pertama kali melihat dari gang, sudah terpancar keramaian dan keceriaan suasana di kampong tersebut.

Di kampung tersebut gangnya memang agak sempit hanya sekitar 2,5 m, sehingga jika membawa kendaraan pribadi maka motor diparkir dipinggir jalan kampung tersebut. Namun parkir tersebut telah tertata rapi sehingga tidak menjadi masalah bagi pengunjung. Tapi alangkah lebih baiknya jika disediakan lahan parkir di sekitar kawasan tersebut. 

Landmark Kampung tridi (sumber : pribadi)
Landmark Kampung tridi (sumber : pribadi)
Keunikan yang sangat khas di kampung tridi yaitu banyaknya lukisan 3D yang sangat menarik sebagai latar belakang objek foto. Lukisan -- lukisan tersebut merupakan hasil karya warga Jodipan yang penuh dengan kreatifitas antara lain hewan, pemandangan alam, tumbuhan, dll.

Semua dikonsep dengan 3D sehingga menyerupai gambar yang nyata. Semacam trik mata yang sangat kreatif dan berkualitas. Rute yang kita lalui memanjang dengan samping kana kiri rumah warga yang sudah di cat... Tapi yang saya bingung, kalau ada tamu keluarga yang datang ikut bayar ga ya? he.,.

Lukisan 3D (sumber : travelingyuk.com)
Lukisan 3D (sumber : travelingyuk.com)
Lukisan 3D (sumber : jadiberita.com)
Lukisan 3D (sumber : jadiberita.com)
Setelah dari kampung tridi, kita menuju ke kampung Warna - Warni. Antara kampung tridi dan kampong warna -- warni dihubungkan oleh jembatan kaca yang megah membentang di atas Sungai Brantas. 

Fungsi utama jembatan tersebut sebagai akses untuk mempermudah akesibilitas antar kedua kampung tersebut, namun banyak orang yang memanfaatkan jembatan tersebut sebagai objek foto, sehingga perlu adanya warga yang mengawasi mengingat banyaknya warga yang berhenti sehingga menimbulkan "kemacetan"para pejalan kaki dan juga beban berlebih bagi jembatan tersebut.

Jembatan kaca penghubung kampung warna warni (Sumber : pribadi)
Jembatan kaca penghubung kampung warna warni (Sumber : pribadi)
Di kampung warna -- warni kita harus membayar tiket lagi sebesar Rp 3000. Sebenarnya tiket masuk perlu diintegrasikan antar kedua kampung sehingga tidak harus dua kali membayar.

Hal tersebut karena pembayaran dilakukan di tangga jembatan sehingga berdesak -- desakan dan menjadi tidak efektif. Dengan integrasi social ekonomi maka warga dapat melalui dua kampung secara berkelanjutan tanpa harus repot membayar lagi. Karena banyak pengunjung yang belum paham  jika harus membayar 2 kali.

Tiba di kampung warna-warni,  kita disambut oleh food court yang menyajikan jajajan sebagai pelepas lapar dan dahaga antara lain Bakso Malang, Jajanan Pasar, Gorengan, Minuman Ringan, dll

Food court area kampung jodipan (sumber : pribadi)
Food court area kampung jodipan (sumber : pribadi)
Saat di food court, sebenarnya terdapat spot yang bagus yaitu di pesisir sungai, namun sepertinya warga kurang memanfaatkan pesisir sungai untuk dijadikan suatu tempat menarik, mungkin dapat ditanmi rerumputan sehingga kelihatan lebih segar dan tidak gersang. Jika dimanfaatkan tentu akan lebih menarik bagi pengunjung. 

Jalan di tempat tersebut juga sekitar 2,5 m namun cukup untuk dilalui walaupun harus berdesakan. Di kampung tersebut banyak spot - spot menarik seperti aneka tanaman dan hiasan - hiasan menarik lainnya. Selain hal itu fasilitas lumayan lengkap dengan adanya peta kawasan, toilet dan mushola untuk para pengunjung. 

Toilet di kampung wisata (sumber : pribadi)
Toilet di kampung wisata (sumber : pribadi)
Peta memang sudah ada, namun alangkah lebih baiknya jika dibuat rute secara baik sehingga tidak ada pengunjung yang berdesak-desakan di satu tempat saja. Petugas informasi juga tidak ada sehingga pengunjung kurang mengetahui informasi tentang apa yang ada di kampung warna -- warni tersebut.
Lukisan 3D (sumber : upstation.id)
Lukisan 3D (sumber : upstation.id)
Keberadaan kampung bernuansa warna -- warni dan penuh lukisan ini memang sangat membantu perekonomian warga. Bahkan kampung ini menjadi pelopor bagi kampung -- kampung lain di Indonesia untuk membuat daya tarik seperti ini.  Sangat banyak kampung di berbagai kota di Indonesia yang telah melakukan hal serupa.

Perlu apresiasi innovator -- innovator kreatif dari Malang ini yang dapat melaukan pemberdayaan warga sekitar melalui cara tersebut sehingga membuat pendapatan masyarakat yang meningkat dan menjadi tren di kampung -- kampung seluruh Indonesia.

Kampung Warna - Warni Malang (sumber:pribadi)
Kampung Warna - Warni Malang (sumber:pribadi)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun