Anak pada rentan usia 2 tahun adalah usia dimana anak mulai di ajarkan potty train atau toilet training, sehingga ketika anak beranjak pada usia sekolah anak mulai terbiasa untuk buang air ke toilet.
Penting bagi seorang guru ataupun orang tua untuk mengajarkan potty train ini, karena selain akan membiasakan juga akan memberi pelajaran bahwasannya toilet adalah tempat buang air, dan bukan pampers.
Sebenarnya mengajarkan toilet training ini tidak harus pada usia 2 tahun, bahkan sebelum usia 2 tahun juga lebih baik, mengenalkan sedikit demi sedikit mengajarkan sedikit demi sedikit, maka lama-lama akan menjadi kebiasaan bagi anak. Dengan begitu ada beberapa tips nih bunda dan yanda untuk mengajarkan toilet training untuk anak :
1. Pada hari pertama, coba lepas pampers pada anak, beri rasa dulu, gunanya adalah agar anak tau bagaimana perbedaan menggunakan pampers dan tidak menggunakan. Dengan begitu anak akan buang air tanpa pampers. Setelah anak tau bahwasannya buang air tanpa pampers itu berceceran, maka lama kelamaan anak akan pergi ketoilet ketika sudah merasa ingin buang air.
2. Pada hari kedua dan ketiga, akan masih tetap, anak akan buang air dan terlihat kececeran di lantai. Akan tetapi cobalah pada tahap selanjutnya setelah anak selesai minum air atau setelah makan, atau biasanya jamnya dia buang air besar, tanyalah alakah ia ingin buang air atau tidak. Jika perlu tanyalah kepada anak sela waktu 1-2 jam setelah anak makan dan minum. Maka anak akan menjawabnya.
3. Selanjutnya, cobalah ketika anak akan dan bangun tidur bawalah ke kamar mandi, meskipun anak memaksa tidak mau biasanya ketika akan tidur, coba bicarakan pelan-pelan agar anak mau kekamar mandi. Karena anak pasti akam buang air ketika akan dan bangun tdur.
4. Ketika hari ke empat, anak sudah mulai bisa buang air di toilet, anak sudah mulai terbiasa akan dan bangun tidur buang air kecil, atau bahkan ia sudah mulai bisa berbicara ketika ingin ke toilet tanpa di tanya.
5. Setelah beberapa hari sudah terlampaui, cobalah bawa anak keluar untuk sekedar jalan-jalan misalnya, pakaikan pampers pada anak, setelah itu cek pampers tersebut jika masih kering tertanda bahwa anak sudah mulai mampu melepas pampers tersebut. Atau biasanya malah anak yang akan meminta kepada orang tua ketika ingin pergi ke toilet. Atau bahkan sering mereka mengatakan buang air besar atau (eek) atau buang air kecil (pipis) menjadi terbalik atau tidak ada bedanya. Akan tetapi biasanya sebagai orang tua sudah paham akan hal itu.
6. Dengan begitu maka berhasilkah kita sebagai orang tua dalam mendidik dalam hal toilet training, akan tetapi tidak semua anak dapat melakukan hal-hal tadi dengan cepat, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi yang bermacam-macam, oleh karena itu jika memang tidak bisa, tetap lakukan pelan-pelan terhadap anak, akan tetapi jangan di paksakan.
-semoga bermanfaat-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H