Mohon tunggu...
Hanum Savira
Hanum Savira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mama-Papamu Tidak Pilih Kasih

16 April 2018   22:14 Diperbarui: 16 April 2018   22:18 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keluarga adalah lingkungan kehidupan terpenting bagi setiap individu, dimana suatu hal yang membangun sebuah karakteristik kepribadian kita kedepan untuk menjadi lebih baik dan lebih berwarna. Keluarga disini bukan hanya ayah dan ibu tetapi kakak ataupun adik juga turut andil berpengaruh terhadap setiap kepribadian.  

Jika kalian adalah salah satu anak yang memiliki adik ataupun kakak pastilah kalian pernah merasakan hal yang sama yaitu ketika orang tua melakukan hal yang berbeda kepada kita, ataupun saudara kita.

Nah hal itu hanya ada dalam pikiran kita saja. Sekarang coba berifikir bahwasannya orang tua lebih memperhatikan adik kita karena memang orang tua percaya bahwasannya kita sebagai kakak bisa bersikap lebih dewasa dan lebih mandiri dibandingkan dengan adik kita yang masih membutuhkan bantuan dan perhatian lebih, bisa juga pikiran tersebut timbul karena kita yang terlalu cemburuan. 

Mengapa demikian?, karena menurut anak usia dini makna pilih kasih adalah tidak sama atau tidak adil. Dan menurut mereka orang tua mereka tidak membagi kasih sayang secara adil dan merata. Jika adik disuapi seharusnya dia juga disuapi. Jika adiknya dimandikan seharusnya dia juga dimandikan, dll. Hal itulah yang berada dalam pikiran anak.

Salah satu kunci dalam sebuah hubungan adalah adanya komunikasi, komunikasi atau speak up orang tua dengan anak sangatlah penting, jika anak merasa orang tuanya telah pilih kasih sebaiknya memberi pengertian dengan baik kepada sang anak, hal ini bertujuan untuk memperbaiki bukan untuk merusak. Dengan adanya komunikasi yang cukup maka anak akan semakin paham dengan keadaan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun