Sampah merupakan hal yang mendampingi kita dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian sampah sendiri menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Lalu menurut UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Dengan demikian, tanpa disadari semua kegiatan yang manusia lakukan akan menghasilkan sampah.Â
Sampah-sampah yang ada di bumi ini tentunya akan menyebabkan masalah bila hal-hal kecil tidak kita sadari. Bahaya sampah sudah banyak terjadi di sekitar kita. Meledaknya TPA Leuwigajah yang memakan korban jiwa seharusnya menjadi peringatan bagi kita. Dari sisa makanan  yang kita buang tanpa pengelolaan dapat menghasilkan gas metana yang menjadi penyebab peristiwa ledakkan tersebut. Semakin besar dan bertambah usia manusia, semakin kecil dan berkurang kesadaran kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Perlu kita ketahui lagi mengenai jenis-jenis sampah, cara pemilihan, dan pengelolaan sampah yang sedari dulu telah diajarkan.
Jenis-jenis sampah yang kita ketahui ada tiga, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun). Tetapi ada dua jenis sampah yang perlu ditambahkan, yaitu sampah kertas dan residu.Â
1. Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam (biodegradable). Contohnya seperti sisa kulit buah, sisa sayuran, sisa-sisa makanan, dedaunan, dll.
Sampah organik bisa dibedakan lagi secara lebih mendetail ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik kering punya kandungan air yang lebih sedikit dibandingkan sampah organik basah. Oleh karena itu, biasanya sampah organik basah akan lebih cepat membusuk sehingga hancur lebih dulu.
2. Sampah Anorganik
Berbeda dari sampah organik, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alami (undegradable) karena materialnya tidak berasal dari alam melainkan hasil olahan dari bahan sintetik tertentu. Contohnya seperti styrofoam, kaleng, busa, plastik, dll.Â
Sampah anorganik yang sulit terurai dan tidak dikelola akan menyebabkan penyumbatan di saluran air dan pori-pori tanah sehingga akan menyebabkan banjir.