Mohon tunggu...
Hanum Mumtaz
Hanum Mumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi UNS

seorang mahasiswa farmasi UNS yang memilki minat pada kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Teh Obeng: Simbol Kesegaran dan Ikon Kuliner Kota Batam

2 Desember 2024   14:50 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Teh Obeng (Sumber: ROMAN ODINTSOV: https://www.pexels.com/photo/crop-female-drinking-cold-beverage-in-bar-4553115/ )

Batam, kota yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan yang strategis, menyimpan banyak keunikan budaya, termasuk dalam hal kuliner. Salah satu minuman yang paling ikonik dari kota ini adalah "teh obeng". Di balik nama yang unik, teh obeng menyimpan cerita tentang kreativitas, kesegaran, dan identitas masyarakat Batam. 

Teh Obeng bukan hanya sekedar minuman pelepas dahaga, tetapi juga simbol gaya hidup praktis masyarakat Batam. Dengan iklim tropis yang panas, teh obeng menjadi pilihan sempurna untuk menyegarkan tubuh. Minuman ini tersedia di berbagai tempat, mulai dari warung kopi sederhana hingga restoran besar, dan harganya yang terjangkau, membuat teh obeng dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Namun, daya tarik teh obeng tidak hanya pada kesegarannya, melainkan juga pada kemampuannya menjadi simbol keakraban. Menikmati segelas teh obeng di warung kopi bersama teman atau keluarga telah menjadi bagian dari tradisi sosial masyarakat Batam. Suasana santai dan obrolan ringan yang mengiringi segelas teh obeng mencerminkan semangat kebersamaan dan keramahan khas kota Batam.

Sejarah Teh Obeng

Teh obeng bukan sekadar teh manis dingin, melainkan bagian dari sejarah kuliner yang memperkaya identitas Batam. Nama "teh obeng" memiliki kisah unik yang mencerminkan perpaduan budaya di kota pelabuhan ini. Istilah "obeng" sebenarnya berasal dari dialek Hokkien, di mana "peng" berarti "es". Seiring waktu, sebutan ini dipadukan dengan gaya bicara Melayu yang khas, sehingga lahirlah istilah "teh obeng."

Sejarah teh obeng tidak lepas dari peran komunitas Tionghoa yang datang ke Batam sejak abad ke-19. Sebagai kota transit perdagangan, Batam menjadi titik temu berbagai budaya, termasuk Melayu dan Tionghoa. Dalam tradisi Tionghoa, minuman teh telah lama menjadi simbol keramahan dan relaksasi. Ketika cuaca tropis Batam menuntut kesegaran, teh manis dengan es menjadi solusi yang praktis sekaligus nikmat.

Pada awalnya, teh obeng disajikan di warung-warung kopi sederhana yang menjadi tempat berkumpul para pekerja pelabuhan. Minuman ini tak hanya melepas dahaga, tetapi juga menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam suasana santai. Dari sinilah teh obeng mulai dikenal luas sebagai minuman khas Batam.

Ikon Kuliner Kota Batam

Sebagai ikon kuliner, teh obeng bukan sekadar minuman. Ia mencerminkan semangat hidup masyarakat Batam yang hangat, inklusif, dan dinamis. Di warung kopi, restoran, hingga acara-acara besar, teh obeng selalu hadir sebagai simbol kebersamaan yang mudah diterima oleh semua kalangan.

Kini, teh obeng semakin dikenal luas, bahkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Batam. Banyak yang menganggap bahwa menikmati teh obeng adalah pengalaman wajib untuk merasakan cita rasa khas kota ini. Popularitasnya juga menginspirasi berbagai inovasi, seperti variasi rasa atau pengemasan modern, namun tetap mempertahankan karakter aslinya.

Sebagai ikon kuliner, teh obeng adalah bukti bahwa kesederhanaan bisa menjadi sesuatu yang istimewa. Minuman ini mengingatkan kita bahwa identitas suatu daerah tidak harus mewah, melainkan cukup dengan keunikan yang berakar pada budaya dan tradisi lokal. Jadi, ketika Anda berkunjung ke Batam, pastikan untuk menikmati segelas teh obeng---karena di dalamnya, Anda akan menemukan cerita dan semangat Batam yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun