Mohon tunggu...
hanumarta
hanumarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Kreatif dan memiliki keingin tahuan yang tinggi mengenai hal baru

Selanjutnya

Tutup

Financial

Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Bisa Menguntungkan atau Membatasi?

2 Desember 2024   14:17 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi menabung uang 

Frugal living, atau gaya hidup hemat, telah menjadi topik perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat modern. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya biaya hidup, banyak orang beralih pada gaya hidup ini sebagai cara untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Frugal living mengajarkan kita untuk hidup dengan cara yang lebih bijak, menghindari pemborosan, dan lebih fokus pada kebutuhan dasar ketimbang keinginan semata. Namun, apakah gaya hidup ini benar-benar baik, atau justru bisa menimbulkan dampak negatif bagi kita?

Pada satu sisi, frugal living bisa sangat menguntungkan. Dengan mengelola pengeluaran dengan cermat, kita dapat menabung lebih banyak uang, mengurangi utang, dan mencapai tujuan finansial yang lebih besar, seperti membeli rumah, menyiapkan dana pensiun, atau memulai investasi. Prinsip hemat ini juga dapat membantu mengurangi stres finansial, memberi rasa aman, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Bagi sebagian orang, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu juga bisa memberi kebebasan untuk menikmati waktu lebih banyak bersama keluarga atau mengejar passion tanpa tekanan finansial.

Namun, ada sisi lain dari frugal living yang tidak bisa diabaikan. Ketika seseorang terlalu fokus pada penghematan dan mengorbankan kualitas hidup demi menghemat setiap rupiah, hal ini bisa berisiko menurunkan kepuasan hidup. Menghindari pengeluaran untuk hal-hal yang memberi kebahagiaan atau pengalaman baru bisa membuat hidup terasa monoton dan terbatas. Lebih parah lagi, frugal living yang ekstrem dapat menciptakan pola pikir "pelit" di mana seseorang merasa takut untuk mengeluarkan uang sama sekali. Ketika seseorang berlebihan dalam menghemat hingga menghindari segala bentuk pengeluaran, bahkan untuk hal-hal yang seharusnya memberi kegembiraan, bisa timbul rasa cemas yang berlebihan tentang uang. Dalam kondisi ini, kita bisa jadi merasa tidak pernah cukup, meskipun sebenarnya sudah memiliki lebih dari cukup untuk hidup nyaman.

Frugal living yang ekstrem bisa berdampak buruk pada hubungan sosial. Seseorang yang terlalu fokus pada penghematan bisa merasa enggan ikut serta dalam kegiatan bersama teman atau keluarga, padahal kegiatan seperti ini penting untuk menjaga hubungan. Misalnya, menolak berpartisipasi dalam acara kumpul-kumpul atau memberi hadiah pada orang terdekat, yang sebenarnya bisa mempererat hubungan. Akhirnya, meskipun tujuan awalnya adalah untuk menabung atau menghemat uang, gaya hidup yang terlalu hemat malah bisa membuat hidup terasa lebih terbatas, kurang menyenangkan, dan jauh dari kebahagiaan yang seharusnya dinikmati bersama orang-orang terdekat.

Dalam era konsumtif seperti sekarang, frugal living menjadi sebuah alternatif yang menarik. Dengan hidup sederhana, kita tidak hanya dapat mencapai keuangan yang stabil, tetapi juga menemukan kebahagiaan. Kunci sukses dalam menerapkan frugal living adalah menyeimbangkan antara penghematan dan kenyamanan hidup. Hal ini dimulai dengan kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Namun, penting untuk tetap bijak dalam memilih apa yang benar-benar dibutuhkan dan menghindari pembelian impulsif yang hanya memberikan kepuasan sesaat. Selain itu, merencanakan anggaran bulanan dan menetapkan batas pengeluaran untuk kategori tertentu, seperti hiburan atau makan di luar, bisa membantu mengontrol pengeluaran tanpa harus mengorbankan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun