Mohon tunggu...
Hanum Ainun Nafisah
Hanum Ainun Nafisah Mohon Tunggu... Lainnya - Sebagai mahasiswa

Suka membaca beritaa

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Lawan!! Gerakan Intoleransi

4 Januari 2023   13:03 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:00 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang beragam termasuk budaya, agama, adat istiadat, ras dan kebangsaan. Hal ini sering menimbulkan konflik di antara masyarakat Indonesia, salah satunya adalah intoleransi Diskriminasi atau intoleransi adalah perlakuan tidak adil dan tidak setara yang membedakan individu atau kelompok individu tertentu berdasarkan hal-hal, biasanya berdasarkan kategori atau atribut khusus seperti ras, etnis, kebangsaan, agama atau keanggotaan dalam kelas sosial. Atau suatu sikap atau perasaan tidak peduli terhadap keberadaan orang lain, dimana seseorang hanya mementingkan budaya, agama, ras, dan sukunya sendiri, yang pada akhirnya berujung pada saling menghina atau merendahkan orang lain karena berbeda pikiran.

Intoleransi ini bertentangan dengan semboyan bangsa kita, “Bhinneka Tunggal Ika”, yang menegaskan bahwa meskipun kita berbeda-beda, bangsa Indonesia harus saling menghargai

Hal semacam ini harus ditindak lanjuti secepatnya. Lawan intoleransi, serang dan musnahkan benih-benih intoleransi. Tapi itu harus dengan cara yang baik untuk menjadi lebih baik. Orang yang melakukan perilaku seperti ini mungkin karena kurangnya pengetahuan mereka tentang hukum dan norma yang ada di Indonesia. Maka sebaiknya pemahaman atau sosialisasi tentang hal semacam ini diberikan kepada hukum dan norma yang berlaku bagi kita di Indonesia.

Sikap Intoleransi seperti itu harus diberantas dari masyarakat, karena bila tidak dilakukan akan melanggengkan konflik dalam masyarakat dan berujung pada disintegrasi atau perpecahan suatu bangsa. Tentunya sebagai warga negara Indonesia kita tidak menginginkan disintegrasi atau perpecahan, dan tentunya kita ingin negara Indonesia mentolerir banyaknya perbedaan dan keragaman yang ada di Indonesia. 

Pancasila sebagai dasar negara kita, sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa", sila kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab", sila ketiga "persatuan Indonesia", sila keempat "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, sila yang kelima yaitu "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Bunyi sila-sila di dalam Pancasila semua sudah dijelaskan secara rinci di dalam Undang Undang, karena Udang-Undang merupakan penjelasan dari Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa suatu bangsa tidak dapat dibandingkan dengan bangsa lain karena kita memiliki keunikan, keistimewaan, dan landasan hukum yang tidak terdapat dalam hukum bangsa lain, begitu pula sebaliknya.

Padahal, keragaman ini bisa membuat negara ini tumbuh dan berkembang jika masyarakatnya menerapkan sikap toleransi. Juga menerapkan semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda kita tetap satu, prinsip ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Intoleransi
Intoleransi

Adapun hal-hal yang harus dilakukan agar bisa melawan tindakan intoleransi di Indonesia antara lain:

  • Tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain, yang artinya kita tidak boleh melakukan tindakan intimidasi (ancaman), pemaksaan, dan provokasi terhadap orang-orang lain baik dari segi agama dan budaya. Negara Indonesia sudah memberi kebebasan terhadap warga negara untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, hal ini sudah ditetapkan dalam Pancasila sila pertama dan dalam UUD NRI 1945 pasal 29 ayat (1) dan (2).
  • Jagalah lingkungan sekitar. Karena kita adalah makhluk sosial, tentu saja kita perlu berinteraksi dengan orang lain untuk bertahan hidup. Meskipun keyakinan, ras, dan budaya kita berbeda, kita tetap perlu saling mendukung dan menghormati serta menghargai orang-orang di sekitar kita. Menjadi mandiri tidak membuat kita menjadi orang yang bisa menangani apapun karena pada hakikatnya kita akan tetap membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, kita harus mempraktekkan toleransi dalam kehidupan kita sehari-hari.
  • Tidak mempedulikan ras sendiri, artinya kita harus berpikir bahwa kita semua sama dan kita bekerja untuk tujuan yang sama untuk memajukan negara ini dan memastikan rakyat Indonesia hidup sejahtera.
  • Menghindari etnosentrisme, yaitu menekankan atau menganggap bahwa satu suku, agama, ras, budaya, atau kelompok lebih unggul dari yang lain dalam kategori-kategori tersebut.
  • Tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum dan norma untuk mencapai tujuan, termasuk menolak melakukan kegiatan seperti terorisme atau radikalisme, serta kegiatan yang mendorong kejahatan dan perilaku anarkis lainnya. Jika dipastikan masih ada yang melakukan kejahatan tersebut, tindakan tegas akan diambil untuk memerangi intoleransi dan mencegahnya terjadi di Indonesia.
  • Hindari berfokus pada kepentingan sendiri dengan mengorbankan kesejahteraan orang lain, ini sama dengan individualisme. Kita harus bekerja sama satu sama lain terlepas dari perbedaan kita karena hal itu menunjukkan toleransi.

Upaya perlawanan/pencegahan Intoleran dalam beragama :

  • Terciptanya ideologi Islam moderat yang dapat mendukung terciptanya demokrasi.
  • Multikulturalisme dan toleransi umat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia.
  • Membangun masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai toleransi untuk mewujudkan negara yang berakhlak mulia, sejahtera, dan damai. Kejahatan terorisme membunuh banyak orang tak bersalah. Apa yang dilakukan beberapa orang ini biasanya atas nama agama.

Sebagai masyarakat multikultural, hal ini dapat menimbulkan intoleransi. sehingga pemahaman bahwa orang lain beribadah menurut keyakinannya merupakan kebiasaan mencegah intoleransi. dan tidak hanya itu, penyebab ketidak sabaran lainnya adalah adanya pro dan kontra dalam percakapan, sehingga menunjukkan penghargaan kepada lawan bicara itu penting. dan ingatlah untuk mengkritik orang lain dengan cara yang masuk akal dan tidak menghakimi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun