Pemerintah di rencanakan akan menaikan tarif bahan bakar minyak beberapa bulan ke depan. Sebuah kebijakan yang di anggap sangat realistis di tengah naiknya harga minyak dunia. Kebijakan ini di anggap pemerintah sebagai kebijakan yang sangat tepat di tengah kondisi ekonomi dan situasi politik global yang sedang memanas.
Namun rencana kenaikan BBM ini menimbulkan ekses-ekses yang sudah mulai terlihat sejak kini. Antrian bahan bakar minyak di beberapa SPBU sudah mulai nampak. di beberapa tempat disinyalir kegiatan penimbunan sudah mulai tercium. Sebuah konsekuensi kebijakan yang di ambil pemerintah yang tidak akan mungkin di hindarkan. Kembali rakyat kecil yang menjadi korbannya.
Sebuah kejadian kecil saya alami siang tadi, ketika saya mencoba untuk membeli satu liter solar di sebuah SPBU di kota Makassar, yang akan saya gunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel di motor. Tapi apa daya baru saja mengarah ke tangki pengisian, dari jauh penolakan sudah mulai terlihat. Saya mendekat benar-benar penolakan itu terjadi.
Saya mencoba bernegosiasi dengan petugas pengisian, Mbak ini hanya satu liter, nggak mungkin saya menimbun, ketus saya dengan nada kesal. ini untuk kegiatan kecil oleh orang "kecil", ngotot si petugas pengisi BBM berkeras "ini sudah aturan, kami di awasi oleh CCTV". Malas berdebat dengan petugas yang sangat taat aturan tersebut saya meninggalkan tempat.
Saya mulai berpikir untuk pulang ketempat usaha kecil-kecilan yang baru saya rintis, namun kembali saya mencoba SPBU lain, mungkin saja bisa. Saya meluncur kembali ke SPBU lain dan benar saja, tidak ada sedikit pun penolakan langsung saja botol kecil yang saya bawa di isi.
Bercermin dari kejadian yang saya alami tersebut, entah siapa yang melanggar saya tidak tahu persis, petugas SPBU pertama, atau kedua. Yang jelas bila yang harus di ikuti adalah petugas SPBU I, dan andaikan semua SPBU seperti itu, berapa usaha-usahawan yang sangat kecil yang harus berhenti beroperasi. Ketika saya tanya kemana saya harus membeli solar kepada petugas SPBU pertama, saya tidak mendapatkan jawaban. artinya akan banyak pencari nafkah yang harus "mati" hanya karena rencana kenaikan BBM.
Sebenarnya ada pertanyaan terselip kepada petugas SPBU I yang malas saya layangkan, benarkah itu karena adanya aturan? Atau jangan-jangan perintah atasan, agas jumlah BBM yang akan di timbun atau akan di jual pada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan semakin banyak.
Sekecil apapun dampak yang di timbulkan pasti hanya akan merugikan kepentingan rakyat kecil, semoga pemerintah (pihak-pihak yang berkompoten) mampu mengawal proses transisi ini hingga harga dan proses distribusi Bahan Bakar Minyak menjadi stabil, semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H