Di rumah besar dengan asitektur kastil itu, tinggalah seorang kakek tua pemilik rumah tua itu. Kakek tua itu bernama Paul, warga sekitar rumah besar itu memanggil Kakek Paul, tinggal bersama asistennya bernama Andre.
Sudah lama kakek Paul tinggal di rumah kastil itu, rumah peninggalan leluhurnya. Namun anak-anak kakek Paul, tidak tinggal bersama. Mereka merantau keluar kota untuk menjalankan bisnis masing-masing dan mereka baru ada pada saat Natal, untuk merayakan Natal bersama Kakek Paul.
Kakek Paul sangat dermawan dan memiliki supermarket terbesar di kota kami. Sehingga setiap bulan selalu membagikan bingkisan makanan dan minuman ke panti asuhan maupun panti jompo. Pembagian bingkisan tersebut dari hasil penjualan di supermaket milik kakek Paul.
Pernah suatu sore, aku melewati rumah kakek Paul, dan aku pun dipanggilnya.
Ben, mampir dulu ke rumah Kakek.. Minum susu coklat hangat ini, “seru kakek Paul dari rumahnya.
Wah, susu coklat hangat, “pikirku.. mantap ini... Susu coklat kesukaanku.. Aku pun bergegas ke rumah kakek Paul.
Andre, tolong tuangkan susu coklat untuk Ben.. Baik..., Kek... Minum Ben, mumpung hangat.. Iya, Kek.. sambil menikmati susu coklat. Nikmat banget, “ dalam benakku..
Ben...
Iya, Kek...
Besok, sepulang sekolah, kakek mau ajak kamu untuk temanin kakek, mengantar bingkisan ke panti asuhan dekat sekolahanmu itu?
Oh, Mau..., Kek...