Termenung dlm ruang beku Disudut rindu ku bertanya tanya tentangmu Yang seakan lenyap Hilang rimbun sepi Wahai sang perindu Sejangkal,dptkh aku mendekat? Remang itu smakin pudar, lembar demi lembar Di padang nyerh yang menghampar Berujung sepi menuai sedih, pangkal dari segala pedih Dalam dekapan sunyi aku menantimu Candamu, tawamu, senyummu tikam jantungku Mungkin kau biasa, seperti mentari menyapa di kala pagi Bagimu aku tak ada arti. Tapi hilangmu berikan pilu Jalanku semakin buntu, dalam kelu kepeluk rindu Karena tiada peta tuk menyapa, patah pena hilanglah garis garisnya Oooh Tuhan... Hapuslah rindu ini Sirnakanah suka ini Biar siksaku lenyap Karna cinta kasih tak dapat, merapat, retak biduk di ombang ombing badai rindu Hentikalah rasaku dibukit ketuju, memendam semua cerita tentangmu Rabunkan mataku, agar wujudnya tak membius mata Sakiti aku Lenakan aku Biar kebencian tertanam di hati Bukan maksud buatmu berdosa Karena kuingin hilang rasa Semua rasa, asa yang menyiksa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H