== sejak menatap nanar sendu wajahnya yang penuh tanya.. semenjak kicau murung denting kayu berpadu ragu menyapa.. setelah muram bergelayut pada kaca kolong matanya... sampai padaku,, aku tak mengaduh karena luka yang ia cubitkan di denyut dada cintaku.. aku tak berteriak sakit tatkala cangkang baja tajam iluh dan sansai dijaringkan pada muka tuaku.. aku mencintainya,, dengan bara yang tinggal sedikit lagi menjadi abu umurku... kekasih..izinkan aku menjadi halal untukmu.. cium kening dan hasrat atas rindu yang sehat... --- jangan hapus RISALAH dan PESANMU.... sebelum mata pikirku melahap lunas semuanya hingga sampai pada: mata; hati; kepala dan jiwa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H