Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Seorang Hamba

22 Januari 2020   10:10 Diperbarui: 22 Januari 2020   10:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Pixabay.com

Pagi hari ditengah hiruk pikuk suara mesin, ada seorang hamba tertunduk lesu duduk di kursi kecil. Tangan kanannya memegang sebatang rokok murahan yang telah tersulut  korek api pemantik pabrikan. 

Pikirannya kacau, dia diam dan kemudian menghisap rokoknya akan tetapi asap rokok yang masuk ke dalam paru-parunya hanya memberikan ketenangan sesaat. Tak lama,  kembali lagi ia terpikir akan kesulitan yang dia hadapi, khawatir akan hari esok. Hari esok yang penuh tidak kepastian.

Kemudian ia mematikan rokok itu dengan menekan-nekan ujungnya di sebuah asbak lusuh yang dasarnya sudah pecah karena sering dipakai dan terjemur sinar matahari. Pikirannya masih kalut kemudian ia memutuskan berdoa untuk menyampaikan harapan kepada majikannya yaitu Tuhan.

Hari ini hamba ingin berdoa Tuhan
Semoga Engkau berkenan
Hamba mohon dengan belas kasihan
Hamba berdoa tanpa rasa arogan

Mohon agar hamba terbebas dari tekanan
Mohon agar terhindar dari amukan
Mohon agar lepas dari kejahatan
Mohon agar terelakkan dari bualan

Bila doa ini tak Engkau kabulkan
Mohon agar hamba diberi kekuatan
Bila nantinya aku berhadapan dengan setan
Bimbing aku agar tidak terjerumus kesesatan

Hamba  tidak sudi jadi mainan
Mainan para kaki tangan setan
Ijinkan hamba untuk bertahan
Bertahan setia dalam kebaikan

Mohon... mohon.. Tuhan

Surabaya, 22 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun